Blog

Perbedaan Cedera Frozen Shoulder dan Rotator Cuff

Perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff

Jika Anda pernah mengalami nyeri bahu atau keterbatasan gerakan pada bahu, kemungkinan besar Anda sudah familiar dengan istilah frozen shoulder dan rotator cuff. Meskipun keduanya mempengaruhi fungsi gerak bahu dan dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu, namun frozen shoulder dan rotator cuff merupakan jenis cedera yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara cedera frozen shoulder dan cedera rotator cuff, gejala yang muncul, serta cara perawatannya, dan bagaimana fisioterapi dapat membantu Anda mengatasi masalah bahu ini dengan efektif.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT

Apa Itu Frozen Shoulder dan Rotator Cuff ?

Sebelum membahas perbedaan antara keduanya, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan frozen shoulder dan rotator cuff. Frozen Shoulder (Capsulitis Adhesiva) adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan pada kapsul sendi bahu, yang menyebabkan kekakuan dan keterbatasan gerakan pada bahu. Biasanya, frozen shoulder terjadi secara perlahan dan berlangsung dalam tiga tahap: tahap pembekuan (frozen), tahap pembekuan, dan tahap pemulihan. Penyebab pasti frozen shoulder tidak selalu diketahui, namun kondisi ini sering dikaitkan dengan diabetes, cedera pada bahu, atau imobilisasi yang lama.

Rotator Cuff adalah kelompok otot dan tendon yang mengelilingi sendi bahu, yang bertanggung jawab untuk menggerakkan dan menstabilkan lengan. Cedera pada rotator cuff, yang sering terjadi akibat cedera fisik atau penggunaan berlebihan, dapat berupa peradangan, robekan tendon, atau ketegangan otot. Cedera rotator cuff dapat menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan gerakan, terutama ketika Anda mengangkat atau memutar lengan.

Baca Juga : 5 Latihan Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff

Perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff

Meski keduanya dapat menyebabkan rasa sakit pada bahu, ada beberapa perbedaan frozen shoulder dan rotator cuff yang perlu Anda ketahui untuk membedakan keduanya:

1. Penyebab Utama

  • Frozen Shoulder: Penyebab frozen shoulder sering kali tidak diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang berusia 40 hingga 60 tahun, dengan wanita lebih berisiko terkena. Frozen shoulder sering kali berkembang setelah periode imobilisasi bahu (misalnya, setelah cedera atau pembedahan), atau bisa juga terkait dengan kondisi medis seperti diabetes, masalah tiroid, atau penyakit jantung.
  • Rotator Cuff: Cedera rotator cuff biasanya disebabkan oleh cedera fisik langsung (seperti jatuh) atau gerakan berulang yang melibatkan bahu, seperti dalam olahraga (misalnya tenis atau renang) atau pekerjaan yang melibatkan pengangkatan beban berat. Cedera rotator cuff lebih sering terjadi pada orang yang lebih aktif secara fisik, terutama mereka yang berusia lebih dari 40 tahun.

2. Gejala Utama

  • Frozen Shoulder: Gejala utama frozen shoulder adalah kekakuan dan keterbatasan gerakan pada bahu, diikuti dengan rasa sakit yang semakin memburuk seiring waktu. Nyeri pada frozen shoulder biasanya terasa lebih parah pada malam hari dan saat melakukan gerakan tertentu. Namun, keterbatasan gerakan adalah ciri utama dari frozen shoulder, yang membuat penderita kesulitan menggerakkan lengan secara normal.
  • Rotator Cuff: Gejala cedera rotator cuff lebih cenderung berupa nyeri, terutama saat mengangkat lengan atau melakukan gerakan yang melibatkan bahu. Rasa sakit sering terasa di bagian depan atau samping bahu dan dapat menjalar ke lengan. Kelemahan dan keterbatasan gerakan juga dapat terjadi, terutama ketika mengangkat atau memutar lengan.

3. Durasi dan Proses Pemulihan

  • Frozen Shoulder: Proses pemulihan dari frozen shoulder cenderung lebih lama dan bertahap. Kondisi ini berkembang dalam tiga tahap: tahap pembekuan (rasa sakit dan kekakuan meningkat), tahap pembekuan (kekakuan maksimum), dan tahap pemulihan (pergerakan mulai membaik). Pemulihan bisa memakan waktu hingga 1-3 tahun, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.
  • Rotator Cuff: Pemulihan dari cedera rotator cuff bervariasi tergantung pada tingkat cedera (peradangan, robekan kecil, atau robekan besar). Cedera ringan hingga sedang biasanya dapat pulih dalam beberapa minggu dengan pengobatan konservatif, seperti fisioterapi dan obat antiinflamasi. Namun, robekan tendon yang lebih besar mungkin memerlukan pembedahan dan pemulihan lebih lama.

4. Pemeriksaan dan Diagnosis

  • Frozen Shoulder: Diagnosis frozen shoulder biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi keterbatasan gerakan pada bahu. Dokter juga dapat melakukan tes pencitraan, seperti rontgen atau MRI, untuk memastikan tidak ada masalah lain pada sendi bahu.
  • Rotator Cuff: Diagnosis cedera rotator cuff sering melibatkan pemeriksaan fisik dan tes kekuatan untuk memeriksa otot dan tendon bahu. Tes pencitraan, seperti MRI atau USG, sering digunakan untuk melihat kerusakan pada tendon rotator cuff, seperti robekan atau peradangan.

Baca Juga : Bagaimana Fisioterapi Dapat Membantu Mengatasi Frozen Shoulder

Perawatan Terapi untuk Frozen Shoulder dan Rotator Cuff

Meskipun kedua kondisi tersebut mempengaruhi bahu, perawatan untuk frozen shoulder dan rotator cuff sedikit berbeda. Berikut adalah pendekatan perawatan untuk masing-masing kondisi:

1. Perawatan Frozen Shoulder

  • Fisioterapi: Terapi fisik adalah pengobatan utama untuk frozen shoulder. Fisioterapis akan membantu Anda dengan latihan untuk meningkatkan rentang gerak dan fleksibilitas bahu. Latihan peregangan yang lembut dan penguatan otot-otot bahu sangat penting untuk pemulihan.
  • Obat-obatan: Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) sering diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Injeksi kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mengurangi peradangan pada beberapa kasus.
  • Pembedahan: Pada kasus yang lebih parah, prosedur pembedahan seperti manipulasi bahu di bawah pembiusan atau pembedahan arthroscopic dapat dilakukan untuk memecahkan jaringan yang menempel dan meningkatkan gerakan bahu.

2. Perawatan Rotator Cuff

  • Fisioterapi: Fisioterapi adalah langkah pertama dalam pengobatan cedera rotator cuff, terutama untuk cedera ringan hingga sedang. Fisioterapis akan memberikan latihan penguatan dan peregangan untuk memperbaiki stabilitas dan fleksibilitas bahu.
  • Obat-obatan: Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan adalah hal yang umum dilakukan. Jika rasa sakit tidak dapat dikendalikan, injeksi kortikosteroid dapat dipertimbangkan.
  • Pembedahan: Jika cedera rotator cuff parah atau tidak membaik dengan pengobatan konservatif, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki tendon yang robek atau rusak.

Baca Juga : Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff

Bagaimana Membedakan Antara Frozen Shoulder dan Cedera Rotator Cuff ?

Salah satu ciri yang membedakan rotator cuff dan frozen shoulder adalah kemampuan Anda untuk mengangkat lengan . Jika anda masih dapat mengangkat lengan dan menggerakan sendi bahu anda walaupun sedikit secara mandiri, kemungkinan itu adalah cedera rotator cuff. Namun, jika anda sudah tidak dapat menggerakan sendi bahu anda dan rasanya nyeri sekali sehingga sulit menggerakan lengan, kemungkinan besar itu adalah frozen shoulder.

Pemulihan Cedera Rotator Cuff dan Frozen Shoulder Dengan Fisioterapi di NK Health?

Jika Anda sedang mencari cara untuk menyembuhkan cedera bahu anda baik cedera frozen shoulder maupun cedera rotator cuff, anda bisa melakukan fisioterapi di klinik fisioterapi NK Health. Dengan tim fisioterapis yang berpengalaman dan teknik yang terbukti efektif, klinik NK Health menawarkan perawatan yang dapat membantu anda kembali aktif dan bebas dari rasa sakit. Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

NK Health

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik di Jakarta dan saat ini memiliki 6 cabang lainnya yang sudah tersebar di Indonesia. Semua fisioterapis NK Health sudah dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.

Jangan biarkan nyeri pada bahu menghalangi aktivitas Anda. Segera hubungi NK Health dan dapatkan perawatan fisioterapi yang aman, efektif, dan profesional untuk pemulihan yang lebih cepat.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT

5 Latihan Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff

Latihan Cedera Rotator Cuff

Cedera rotator cuff adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang aktif bergerak menggunakan sendi bahu, seperti atlet atau pekerja yang sering mengangkat beban berat. Cedera ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan rasa nyeri di bahu yang cukup parah. Namun, jangan khawatir! Dengan latihan yang tepat, Anda dapat mempercepat pemulihan dan kembali beraktivitas tanpa rasa sakit. Dalam artikel ini, kami akan memberikan anda lima latihan yang efektif untuk menyembuhkan cedera rotator cuff dan mengembalikan fungsi bahu Anda cukup dari rumah saja. Jika Anda mencari solusi untuk cedera rotator cuff, latihan ini adalah langkah pertama yang tepat untuk proses pemulihan.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT

Apa Itu Cedera Rotator Cuff?

Sebelum memulai dengan latihan-latihan yang dapat membantu menyembuhkan cedera rotator cuff, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu cedera rotator cuff. Rotator cuff adalah kelompok otot dan tendon yang mengelilingi sendi bahu dan berfungsi untuk menjaga stabilitas serta pergerakan lengan. Cedera rotator cuff terjadi ketika salah satu atau lebih tendon ini mengalami peradangan, robekan, atau ketegangan.

Cedera ini biasanya disebabkan oleh penggunaan bahu yang berlebihan, trauma fisik, atau penuaan yang menyebabkan penurunan kekuatan tendon. Gejalanya termasuk rasa sakit di bahu, keterbatasan gerakan, dan kelemahan pada lengan. Jika tidak ditangani dengan benar, cedera rotator cuff bisa membatasi mobilitas dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca Juga : Penyebab dan Gejala Cedera Rotator Cuff

5 Latihan Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff

Melakukan latihan yang tepat adalah salah satu cara terbaik untuk mempercepat pemulihan cedera rotator cuff. Berikut adalah lima latihan yang dapat membantu Anda menyembuhkan cedera ini dan kembali beraktivitas tanpa rasa sakit.

5 Latihan Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff

1. Pendulum Swing

Pendulum swing adalah latihan yang sangat efektif dan aman untuk meningkatkan mobilitas bahu tanpa memberikan tekanan berlebih pada tendon rotator cuff. Latihan ini juga membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan aliran darah ke area yang cedera.

Cara Melakukan:

  • Berdirilah dengan posisi tubuh sedikit membungkuk ke depan.
  • Biarkan lengan yang cedera menggantung bebas, dengan tangan yang sehat menopang tubuh Anda.
  • Ayunkan lengan yang cedera dalam gerakan melingkar kecil, ke depan dan belakang, atau ke samping.
  • Lakukan gerakan ini selama 1-2 menit dan ulangi beberapa kali.

Manfaat:

  • Mengurangi kekakuan dan meningkatkan fleksibilitas bahu.
  • Membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas bahu.

Kapan Harus Dilakukan: Latihan ini bisa dilakukan setiap hari, terutama di awal pemulihan untuk meningkatkan rentang gerak bahu.

2. External Rotation with Resistance Band

Latihan ini bertujuan untuk memperkuat otot-otot rotator cuff bagian luar, yang berperan penting dalam menjaga stabilitas bahu. Menggunakan resistance band adalah cara yang efisien untuk memperkuat otot-otot ini tanpa memberikan tekanan berlebih pada sendi bahu.

Cara Melakukan:

  • Pasang resistance band pada titik yang setinggi pinggang dan pegang band dengan tangan yang cedera.
  • Tekuk siku Anda hingga membentuk sudut 90 derajat, dengan siku berada di dekat tubuh.
  • Putar lengan keluar, menjauh dari tubuh, dengan menjaga siku tetap di sisi tubuh.
  • Kembali ke posisi semula dan ulangi sebanyak 10-15 repetisi.

Manfaat:

  • Menguatkan otot-otot rotator cuff bagian luar yang penting untuk kestabilan bahu.
  • Meningkatkan kontrol dan kekuatan gerakan bahu.

Kapan Harus Dilakukan: Latihan ini bisa dilakukan 2-3 kali seminggu untuk membangun kekuatan secara bertahap.

3. Internal Rotation with Resistance Band

Latihan internal rotation juga menggunakan resistance band dan bertujuan untuk memperkuat bagian dalam rotator cuff. Latihan ini sangat penting untuk menyeimbangkan otot-otot yang ada di sekitar sendi bahu.

Cara Melakukan:

  • Pasang resistance band pada titik yang setinggi pinggang dan pegang band dengan tangan yang cedera.
  • Tekuk siku hingga 90 derajat dengan posisi siku dekat dengan tubuh.
  • Tarik band ke arah tubuh Anda dengan menjaga siku tetap di tempat.
  • Kembali ke posisi semula dan ulangi sebanyak 10-15 repetisi.

Manfaat:

  • Menguatkan otot-otot internal rotator cuff.
  • Membantu mengembalikan kekuatan dan kontrol pada bahu yang cedera.

Kapan Harus Dilakukan: Latihan ini bisa dilakukan setelah latihan external rotation untuk memastikan keseimbangan otot-otot bahu.

4. Wall Push-Ups (Push-Up Dinding)

Wall push-ups adalah versi yang lebih ringan dari push-up biasa dan merupakan latihan yang sangat baik untuk menguatkan otot-otot dada, bahu, dan lengan tanpa memberi tekanan langsung pada sendi bahu.

Cara Melakukan:

  • Berdirilah beberapa langkah dari dinding, dengan posisi tubuh tegak dan tangan diletakkan di dinding setinggi bahu.
  • Turunkan tubuh Anda menuju dinding dengan menekuk siku hingga membentuk sudut 90 derajat.
  • Dorong tubuh Anda kembali ke posisi awal.
  • Lakukan 10-15 repetisi.

Manfaat:

  • Menguatkan otot-otot bahu dan dada.
  • Membantu memperbaiki kontrol gerakan bahu.
  • Mengurangi ketegangan pada rotator cuff.

Kapan Harus Dilakukan: Wall push-ups bisa dilakukan 2-3 kali seminggu untuk membangun kekuatan secara bertahap.

5. Sleeper Stretch

Latihan sleeper stretch adalah latihan peregangan yang efektif untuk meningkatkan fleksibilitas bahu dan mengurangi ketegangan pada otot-otot yang mengelilingi sendi bahu.

Cara Melakukan:

  • Berbaringlah di sisi tubuh yang cedera dengan tangan yang cedera berada di bawah kepala.
  • Tekuk siku hingga 90 derajat dan gunakan tangan yang sehat untuk menarik tangan yang cedera ke bawah, ke arah lantai.
  • Tahan posisi ini selama 20-30 detik dan ulangi 2-3 kali.

Manfaat:

  • Meningkatkan fleksibilitas bahu.
  • Mengurangi kekakuan pada rotator cuff.
  • Membantu memperbaiki rentang gerak bahu.

Kapan Harus Dilakukan: Latihan ini sangat baik dilakukan setelah latihan penguatan untuk meregangkan otot dan meningkatkan fleksibilitas.

Baca Juga : Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff

Mengapa Latihan Ini Penting untuk Pemulihan Cedera Rotator Cuff?

Cedera rotator cuff membutuhkan waktu untuk sembuh, dan latihan-latihan yang telah disebutkan di atas sangat penting untuk membantu mempercepat proses pemulihan. Latihan penguatan otot, peregangan, dan mobilitas sangat membantu untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan fleksibilitas, dan mencegah cedera berulang di masa depan.

Melakukan latihan-latihan ini secara rutin akan membantu mengembalikan kekuatan bahu yang hilang dan meningkatkan stabilitas sendi bahu. Penting untuk dilakukan dengan konsisten dan tidak terburu-buru agar hasilnya maksimal.

Baca Juga : 5 Tips Pemulihan Pasca Operasi Lutut

Apakah cedera rotator cuff bisa sembuh?

Cedera rotator cuff bisa sembuh tergantung tingkat keparahannya. Cedera ringan biasanya pulih dengan istirahat, fisioterapi, dan obat anti-nyeri. Jika cederanya parah, mungkin anda perlu juga melakukan operasi. Maka, jika anda mengalami cedera bahu ini segera konsultasikan ke dokter ataupun fisioterapis untuk penanganan yang tepat agar fungsi bahu bisa kembali normal.\

Baca Juga : Cara Efektif Penanganan Saraf Kejepit di Leher

Berapa lama pemulihan cedera rotator cuff?

Pemulihan cedera rotator cuff mungkin berbeda pada tiap pasien, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada jenis cedera dan metode pengobatan yang digunakan. Cedera ringan mungkin memakan waktu beberapa minggu untuk pulih, sementara robekan yang lebih besar atau operasi dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk pemulihan total dan kembali beraktivitas.

Baca Juga : Klinik Fisioterapi Terbaik di Bintaro

Pemulihan Cedera Rotator Cuff Dengan Fisioterapi di NK Health?

Jika Anda sedang mencari cara untuk menyembuhkan cedera bahu atau cedera rotator cuff anda, melakukan fisioterapi di klinik fisioterapi NK Health adalah pilihan yang tepat. Dengan tim fisioterapis yang berpengalaman dan teknik yang terbukti efektif, klinik NK Health menawarkan perawatan yang dapat membantu anda kembali aktif dan bebas dari rasa sakit. Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

NK Health

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik di Jakarta dan saat ini memiliki 6 cabang lainnya yang sudah tersebar di Indonesia. Semua fisioterapis NK Health sudah dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.

Jangan biarkan nyeri pada bahu menghalangi aktivitas Anda. Segera hubungi NK Health dan dapatkan perawatan fisioterapi yang aman, efektif, dan profesional untuk pemulihan yang lebih cepat.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT



Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff

Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff

Cedera rotator cuff adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama bagi mereka yang aktif dalam olahraga atau pekerjaan yang membutuhkan gerakan lengan berulang. Cedera rotator cuff bisa sangat mengganggu, karena menimbulkan rasa nyeri bahu dan mempengaruhi kemampuan kita untuk mengangkat tangan atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, dengan terapi yang tepat, proses pemulihan bisa lebih cepat dan efektif. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang terapi untuk cedera rotator cuff, mulai dari penyebab, hingga jenis terapi yang bisa membantu Anda pulih lebih cepat.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT

Penyebab Cedera Rotator Cuff

Setidaknya ada 4 penyebab utama pada cedera bahu ini, yaitu :

  1. Penggunaan Berulang (Overuse)
    Salah satu penyebab utama cedera rotator cuff adalah penggunaan lengan yang berlebihan. Olahraga seperti tenis, bola voli, atau olahraga angkat beban dapat memberi tekanan berulang pada sendi bahu dan menyebabkan mikrotrauma pada tendon rotator cuff. Jika gerakan ini dilakukan secara terus-menerus tanpa waktu istirahat yang cukup, otot dan tendon bisa mengalami kelelahan, yang meningkatkan risiko cedera.
  2. Cedera Trauma
    Cedera rotator cuff juga dapat disebabkan oleh cedera traumatis, seperti jatuh atau benturan keras pada bahu. Misalnya, jatuh saat bersepeda atau kecelakaan olahraga bisa menyebabkan robekan langsung pada tendon rotator cuff. Cedera ini bisa sangat parah dan memerlukan perawatan medis segera.
  3. Proses Penuaan
    Seiring bertambahnya usia, tendon rotator cuff bisa mengalami penurunan elastisitas dan kekuatan. Kondisi ini membuatnya lebih rentan terhadap cedera, terutama jika ada gerakan berulang atau ketegangan pada bahu. Cedera rotator cuff pada orang tua sering kali lebih sulit untuk sembuh karena proses penuaan memperlambat kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
  4. Kondisi Otot yang Tidak Seimbang
    Ketidakseimbangan antara otot-otot yang ada di sekitar bahu juga dapat menyebabkan cedera. Jika otot-otot dada lebih kuat daripada otot-otot rotator cuff, maka akan terjadi ketegangan berlebih pada bahu yang meningkatkan risiko cedera.

Baca Juga : Perawatan Terbaik untuk Atasi Frozen Shoulder

Mengapa Atlet Rentan Terkena Cedera Rotator Cuff ?

Atlet, terutama yang terlibat dalam olahraga yang melibatkan banyak gerakan lengan di atas kepala, seperti tenis, basket, atau renang, sangat rentan terhadap cedera rotator cuff. Beberapa alasan utama mengapa hal ini terjadi antara lain:

  1. Penggunaan Berulang: Olahraga seperti tenis, bisbol, dan basket sering melibatkan gerakan lengan yang berulang, seperti servis atau lemparan. Gerakan ini memberikan tekanan yang besar pada otot dan tendon rotator cuff, yang dapat menyebabkan kelelahan dan cedera jika terus dilakukan tanpa waktu istirahat yang cukup.
  2. Kelelahan Otot: Otot rotator cuff berfungsi untuk menjaga kestabilan sendi bahu, terutama saat melakukan gerakan lengan dengan kekuatan tinggi. Ketika otot ini lelah, fungsinya terganggu, dan risiko cedera meningkat, seperti robekan otot atau tendon.
  3. Kekuatan Otot yang Tidak Seimbang: Ketidakseimbangan antara otot-otot di sekitar bahu, misalnya antara otot pektoralis dan rotator cuff, dapat menyebabkan ketegangan yang berlebihan pada rotator cuff dan meningkatkan risiko cedera.
  4. Kondisi Umur: Seiring bertambahnya usia, tendon dan otot menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap cedera. Jadi, atlet yang lebih tua lebih mungkin mengalami cedera karena proses penuaan yang menyebabkan penurunan elastisitas dan ketahanan tendon.
  5. Postur dan Teknik yang Salah: Penggunaan teknik yang buruk saat berolahraga atau postur tubuh yang tidak tepat dapat menambah tekanan pada sendi bahu, menyebabkan ketegangan berlebihan pada rotator cuff dan memperbesar kemungkinan cedera.
  6. Cedera Trauma: Terkadang, cedera bahu ini juga bisa disebabkan oleh kecelakaan atau trauma langsung pada bahu, seperti jatuh atau benturan keras, yang menyebabkan robekan atau pergeseran tendon.

Cedera rotator cuff bisa sangat serius dan memerlukan waktu penyembuhan yang lama, tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi. Pemanasan yang tepat, penguatan otot, dan perawatan yang baik selama proses pemulihan adalah langkah penting untuk mencegah cedera ini.

Baca Juga : Penyebab dan Gejala Cedera Rotator Cuff

Jenis Terapi untuk Cedera Rotator Cuff

Beruntungnya, ada berbagai jenis terapi yang dapat membantu mempercepat pemulihan cedera rotator cuff. Setiap jenis terapi memiliki manfaat dan tujuan yang berbeda, dan seringkali, kombinasi dari beberapa terapi lebih efektif dalam proses penyembuhan.

1. Terapi Fisik (Fisioterapi)

Fisioterapi adalah salah satu terapi yang paling umum untuk cedera rotator cuff. Fisioterapis akan membantu Anda dengan berbagai latihan dan teknik untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas bahu Anda. Beberapa teknik yang umum digunakan dalam fisioterapi antara lain:

  • Latihan Penguatan: Latihan penguatan bertujuan untuk memperkuat otot rotator cuff dan otot-otot sekitarnya. Dengan otot yang lebih kuat, bahu akan lebih stabil, dan risiko cedera berulang dapat diminimalkan.
  • Latihan Peregangan: Peregangan otot penting untuk meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak bahu. Peregangan yang tepat dapat mengurangi kekakuan dan ketegangan pada bahu.
  • Modalitas Fisik: Modalitas seperti terapi panas, es, atau listrik dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada bahu yang cedera.

2. Pengobatan dengan Obat

Selain terapi fisik, penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Dokter Anda mungkin juga meresepkan suntikan kortikosteroid jika rasa sakitnya sangat parah.

3. Injeksi Kortikosteroid

Untuk beberapa kasus cedera rotator cuff yang parah, dokter mungkin merekomendasikan injeksi kortikosteroid. Obat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri dalam waktu singkat. Meskipun ini dapat memberikan kelegaan sementara, injeksi kortikosteroid tidak menyembuhkan cedera dan sebaiknya tidak digunakan terlalu sering.

4. Terapi Laser

Terapi laser adalah jenis pengobatan non-invasif yang dapat membantu merangsang penyembuhan jaringan yang rusak. Laser terapetik dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan tendon yang robek.

5. Pembedahan

Pada kasus yang sangat parah, seperti robekan tendon rotator cuff yang besar atau tidak dapat disembuhkan dengan terapi konservatif, pembedahan mungkin diperlukan. Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti tendon yang rusak. Pemulihan setelah pembedahan dapat memakan waktu beberapa bulan, dan fisioterapi tetap dibutuhkan untuk membantu proses pemulihan.

Baca Juga : 5 Latihan Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff

Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff Di Rumah

Selain terapi medis dan fisik, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah untuk membantu mempercepat pemulihan cedera :

  • Istirahat: Memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih adalah langkah pertama yang penting. Hindari aktivitas yang membebani bahu Anda dan pastikan Anda mendapatkan cukup waktu istirahat.
  • Kompres Es: Mengompres es pada bahu yang cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan.
  • Menghindari Aktivitas yang Membebani Bahu: Selama masa pemulihan, hindari melakukan aktivitas yang melibatkan angkatan berat atau gerakan berulang yang dapat memperburuk cedera.

Jika cedera bahu Anda tidak membaik setelah beberapa minggu atau jika rasa sakitnya semakin parah, ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan terapi fisik fisioterapi dan berkonsultasi dengan fisioterapis di NK Health. Fisioterapis dapat membantu Anda dengan latihan khusus yang dirancang untuk mengurangi rasa sakit, memperbaiki kekuatan, dan meningkatkan mobilitas bahu Anda.

Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi Terbaik di Jakarta

Kenapa Fisioterapi di NK Health?

Jika Anda sedang mencari cara untuk mengatasi cedera bahu atau cedera rotator cuff anda, melakukan fisioterapi di klinik fisioterapi NK Health adalah pilihan yang tepat. Dengan tim fisioterapis yang berpengalaman dan teknik yang terbukti efektif, klinik NK Health menawarkan perawatan yang dapat membantu anda kembali aktif dan bebas dari rasa sakit. Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

NK Health

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik karena semua fisioterapisnya dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.

Jangan biarkan nyeri pada bahu menghalangi aktivitas Anda. Segera hubungi NK Health dan dapatkan perawatan fisioterapi yang aman, efektif, dan profesional untuk pemulihan yang lebih cepat.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT

Penyebab dan Gejala Cedera Rotator Cuff

Cedera Rotator Cuff

Cedera rotator cuff adalah salah satu masalah muskuloskeletal yang umum, terutama pada mereka yang sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang melibatkan gerakan tangan di atas kepala. Rotator cuff sendiri adalah sekumpulan empat otot dan tendon yang berfungsi untuk menjaga kestabilan sendi bahu. Meskipun cedera bahu rotator cuff sering dianggap sebagai masalah yang terjadi pada atlet, namun setiap orang yang aktif menggunakan sendi bahu termasuk orang yang tidak aktif berolahraga, dapat mengalami cedera rotator cuff ini. Artikel ini akan membahas secara detail penyebab, gejala, serta bagaimana fisioterapi dapat membantu dalam proses pemulihan cedera rotator cuff.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT

Apa Itu Cedera Rotator Cuff ?

Cedera Bahu Rotator Cuff

Rotator cuff adalah kelompok otot dan tendon yang menghubungkan tulang lengan atas ke tulang belikat (skapula) dan memungkinkan gerakan bahu. Terdiri dari empat otot utama supraspinatus, infraspinatus, teres minor, dan subscapularis. Rotator cuff berfungsi untuk menggerakkan dan menstabilkan sendi bahu. Cedera rotator cuff terjadi ketika salah satu atau lebih tendon pada area ini robek atau meradang. Cedera ini bisa berupa robekan parsial (sebagian tendon rusak) atau robekan total (tendon robek sepenuhnya).

Baca Juga : Latihan Untuk Nyeri Bahu

Penyebab Cedera Rotator Cuff

Cedera rotator cuff bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik karena cedera akut maupun kondisi jangka panjang. Berikut adalah beberapa penyebab utama cedera rotator cuff :

1. Penggunaan Berulang (Overuse)

Salah satu penyebab paling umum dari cedera rotator cuff adalah penggunaan berulang-ulang bahu, terutama pada olahraga atau pekerjaan yang memerlukan gerakan berulang di atas kepala. Contohnya termasuk olahraga seperti tenis, baseball, atau angkat berat.

  • Contoh aktivitas berisiko: Pemain tenis sering kali melakukan gerakan servis berulang yang bisa menyebabkan stres pada rotator cuff. Demikian juga, atlet baseball yang sering melempar bola dapat mengalami cedera pada tendon.

Penggunaan otot yang berlebihan dan terus-menerus tanpa waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan peradangan, robekan tendon, atau pengikisan tendon yang akhirnya mengarah pada cedera.

2. Cedera Akut atau Trauma

Cedera rotator cuff juga bisa terjadi akibat trauma langsung atau cedera akut. Ini bisa terjadi saat jatuh pada bahu atau saat mengangkat beban berat secara tiba-tiba, yang memicu robekan mendalam pada tendon rotator cuff.

  • Contoh kejadian trauma: Misalnya, jatuh dari tangga atau kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan cedera pada bahu.

Cedera akut ini bisa mengarah pada robekan penuh atau sebagian pada tendon, dan biasanya membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif.

3. Penuaan dan Degenerasi

Seiring bertambahnya usia, tendon rotator cuff dapat mengalami penurunan kualitas dan kekuatan secara alami. Hal ini membuat tendon lebih rentan terhadap robekan atau peradangan meskipun tidak ada cedera traumatik. Faktor usia dapat memperburuk elastisitas dan ketahanan tendon, sehingga lebih mudah robek.

  • Faktor usia: Orang yang berusia lebih dari 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami cedera rotator cuff, bahkan hanya dengan aktivitas fisik ringan.

Degenerasi tendon ini adalah salah satu penyebab utama cedera rotator cuff pada orang yang tidak terlibat dalam aktivitas fisik yang intens.

4. Ketidakseimbangan Otot

Ketidakseimbangan antara otot-otot bahu yang berbeda juga dapat menyebabkan cedera bahu ini. Jika otot-otot penggerak dan penstabil bahu tidak bekerja dengan baik bersama-sama, maka dapat memberi tekanan lebih pada rotator cuff dan memicu cedera.

  • Contoh: Ketika otot pektoralis mayor (otot dada) lebih dominan dibandingkan otot-otot rotator cuff yang lebih lemah, ini dapat menyebabkan ketegangan berlebihan pada tendon bahu, mengarah pada robekan atau peradangan.

5. Faktor Biomekanik

Postur tubuh yang buruk, ketegangan otot, atau teknik yang salah saat melakukan aktivitas fisik dapat memperburuk stres pada sendi bahu dan meningkatkan risiko cedera rotator cuff.

  • Contoh: Aktivitas seperti mengangkat beban dengan teknik yang salah, terutama dengan posisi bahu yang salah, bisa meningkatkan risiko cedera pada tendon rotator cuff.

Gejala Cedera Rotator Cuff

Cedera rotator cuff dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Gejalanya bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang seiring waktu, tergantung pada penyebab cedera. Beberapa gejala umum meliputi:

1. Nyeri pada Bahu

Rasa nyeri bahu adalah gejala utama dari cedera rotator cuff. Nyeri ini sering terjadi saat mengangkat lengan, tidur dengan posisi tertentu, atau melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan di atas kepala.

  • Gejala: Nyeri yang muncul di bagian depan atau sisi luar bahu yang memburuk saat mengangkat atau menggerakkan lengan.

2. Keterbatasan Gerakan

Salah satu gejala umum adalah terbatasnya gerakan bahu. Pasien sering merasa kesulitan untuk mengangkat lengan atau memutar bahu dengan bebas.

  • Gejala: Kesulitan untuk melakukan gerakan sehari-hari, seperti mengangkat tangan ke atas atau mengambil benda dari rak tinggi.

3. Kelemahan Otot

Cedera rotator cuff dapat menyebabkan kelemahan pada otot bahu, yang dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mengangkat atau membawa beban.

  • Gejala: Lemahnya kemampuan untuk mengangkat benda berat atau beraktivitas yang melibatkan gerakan bahu.

4. Kretek atau Suara Gesekan

Beberapa orang yang mengalami cedera rotator cuff mungkin mendengar suara “klik” atau “kretek” saat menggerakkan lengan atau bahu. Ini dapat terjadi karena adanya peradangan atau robekan pada tendon.

5. Rasa Sakit pada Malam Hari

Banyak penderita cedera rotator cuff melaporkan rasa sakit yang lebih intens pada malam hari. Ini bisa mengganggu tidur dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat berbaring.

  • Gejala: Nyeri yang lebih parah saat tidur dengan posisi bahu yang tertekuk atau saat berpindah posisi tidur.

Baca Juga : Perawatan Terbaik untuk Atasi Frozen Shoulder

Apakah Rotator Cuff Bisa Sembuh Sendiri ?

Robekan pada rotator cuff biasanya tidak dapat sembuh sendiri jika tidak melalui operasi. Meski demikian, tidak semua orang yang mengalami robekan pada rotator cuff harus menjalani operasi. Anda bisa melakukan pemulihan cedera bahu rotator cuff anda dengan melakukan fisioterapi.

Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi Terbaik di Jakarta

Bagaimana Fisioterapi Membantu Pemulihan Cedera Rotator Cuff ?

Fisioterapi adalah salah satu pilihan perawatan utama untuk cedera rotator cuff, baik untuk mengatasi cedera ringan hingga yang lebih parah. Berikut adalah beberapa manfaat utama fisioterapi dalam pemulihan cedera rotator cuff:

1. Mengurangi Nyeri dan Peradangan

Fisioterapis dapat menggunakan teknik seperti terapi panas/dingin, pijat, dan terapi manual untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan pada bahu yang cedera.

2. Meningkatkan Fleksibilitas dan Rentang Gerak

Latihan peregangan yang diajarkan oleh fisioterapis dapat membantu mengembalikan fleksibilitas pada sendi bahu yang terpengaruh oleh cedera rotator cuff.

3. Menguatkan Otot di Sekitar Bahu

Fisioterapi berfokus pada penguatan otot-otot di sekitar bahu, termasuk otot rotator cuff itu sendiri. Ini membantu menstabilkan sendi bahu dan mencegah cedera lebih lanjut.

4. Rehabilitasi Pasca-Cedera

Pasien yang mengalami cedera rotator cuff dapat menjalani sesi rehabilitasi intensif untuk memperbaiki gerakan bahu, kekuatan otot, dan daya tahan untuk kembali ke aktivitas sehari-hari atau olahraga.

Fisioterapi Cedera Bahu Rotator Cuff di NK Health?

Jika Anda sedang mencari cara untuk mengatasi cedera bahu atau cedera rotator cuff anda, melakukan fisioterapi di klinik fisioterapi NK Health adalah pilihan yang tepat. Dengan tim fisioterapis yang berpengalaman dan teknik yang terbukti efektif, NK Health menawarkan perawatan yang dapat membantu anda kembali aktif dan bebas dari rasa sakit. Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

NK Health

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik karena semua fisioterapisnya dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.

Jangan biarkan nyeri pada bahu menghalangi aktivitas Anda. Segera hubungi NK Health dan dapatkan perawatan fisioterapi yang aman, efektif, dan profesional untuk pemulihan yang lebih cepat.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT

5 Tips Pemulihan Pasca Operasi Lutut – Klinik NK Health

Tips Pemulihan Pasca Operasi Lutut

Operasi penggantian lutut atau total knee replacement (TKR) adalah prosedur yang penting bagi banyak orang yang mengalami kerusakan serius pada sendi lutut, biasanya akibat osteoartritis atau cedera berat. Meskipun operasi ini dapat meningkatkan rentang gerak sendi lutut dan mengurangi rasa sakit, pemulihan pasca operasi lutut memerlukan perhatian khusus dan proses yang hati-hati. Agar Anda dapat kembali bergerak dengan leluasa dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman, ada beberapa tips pemulihan yang perlu diikuti. Di artikel ini, kami akan memberikan 5 tips pemulihan pasca operasi lutut yang efektif dan praktis, agar Anda dapat mendapatkan hasil yang optimal setelah menjalani prosedur tersebut. Kami juga akan menunjukkan bagaimana fisioterapi pasca operasi lutut dapat membantu Anda pulih lebih cepat.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT

Berapa Lama Penyembuhan Pasca Operasi Lutut

Waktu pemulihan pasca operasi lutut bervariasi tergantung jenis operasi, namun umumnya membutuhkan beberapa minggu hingga beberapa bulan. Operasi artroskopi lutut, misalnya, biasanya membutuhkan waktu pemulihan sekitar 6-12 minggu. Sedangkan untuk operasi penggantian lutut total, pemulihan bisa memakan waktu 3-6 bulan, termasuk fisioterapi untuk memulihkan fleksibilitas sendi. 

Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi Terbaik di Jakarta

5 Tips Pemulihan Pasca Operasi Lutut

Penguatan otot kaki diperlukan dalam fase pemulihan pasca operasi lutut. Biasanya dokter menyarankan untuk melakukan fisioterapi untuk meningkatkan fungsi otot kaki Anda. Selain itu, ada hal lain yang perlu Anda perhatikan selama menjalani rawat jalan dalam pemulihan pasca operasi lutut. Agar pemulihan berlangsung optimal, anda bisa melakukan tips berikut ini setelah menjalani operasi lutut.

1. Pentingnya Fisioterapi Pasca Operasi Lutut

Setelah operasi lutut, fisik Anda membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan implan yang baru. Salah satu langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menjalani fisioterapi pasca operasi lutut. Fisioterapi adalah kunci utama dalam mempercepat pemulihan dan mengembalikan fungsi lutut Anda kembali normal. Tujuan dari Fisioterapi pasca operasi lutut adalah untuk:

  • Meningkatkan rentang gerak lutut: Proses ini penting untuk memastikan Anda bisa membengkokkan dan meluruskan lutut dengan baik. Fisioterapis akan mengajarkan latihan untuk melatih fleksibilitas dan gerakan sendi lutut Anda.
  • Memperkuat otot sekitar lutut: Otot yang melemah setelah operasi perlu dilatih untuk mendukung lutut yang baru. Fisioterapi akan fokus pada penguatan otot-otot paha dan betis untuk menjaga stabilitas lutut.
  • Mencegah kekakuan sendi dan pembengkakan: Tanpa fisioterapi yang tepat, lutut bisa menjadi kaku, dan pembengkakan bisa memperlambat proses pemulihan.

Fisioterapi pasca operasi lutut di Klinik NK Health dirancang secara khusus untuk setiap pasien. Tenaga medis kami yang berpengalaman akan memastikan Anda mendapatkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda, membantu Anda kembali beraktivitas dengan cepat dan tanpa rasa sakit.

2. Rutin Melakukan Latihan di Rumah

Selain menjalani fisioterapi di klinik, latihan mandiri di rumah juga sangat penting untuk mempercepat pemulihan pasca operasi lutut. Melakukan latihan secara rutin di rumah dapat menjaga kelenturan dan kekuatan otot lutut Anda. Berikut beberapa latihan yang dapat Anda lakukan di rumah, yang disarankan oleh fisioterapis di Klinik NK Health:

  • Latihan pergelangan kaki (ankle pumps): Latihan ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah di kaki.
  • Latihan penguatan quadriceps: Salah satu latihan dasar yang membantu memperkuat otot paha depan. Latihan ini bisa dilakukan dengan menekuk lutut sedikit dan mengangkat kaki ke atas.
  • Latihan rentang gerak: Pastikan untuk melakukan latihan yang memungkinkan lutut Anda bergerak lebih bebas, seperti latihan membengkokkan lutut secara perlahan.

Jangan lupa untuk mengikuti petunjuk fisioterapis tentang frekuensi dan intensitas latihan. Jika Anda merasa kesulitan atau ragu, konsultasikan dengan fisioterapis di Klinik NK Health agar mendapatkan arahan yang tepat.

3. Perhatikan Pola Makan dan Nutrisi

Pemulihan pasca operasi lutut juga sangat bergantung pada pola makan dan nutrisi yang Anda konsumsi. Nutrisi yang tepat dapat mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi peradangan di sekitar area operasi. Beberapa makanan yang dapat mendukung pemulihan Anda meliputi:

  • Protein: Protein membantu dalam proses perbaikan jaringan tubuh, termasuk otot dan tulang. Konsumsi makanan seperti ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
  • Kalsium dan Vitamin D: Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mendukung implan lutut yang baru. Pastikan untuk mengonsumsi produk susu, sayuran hijau, dan makanan yang diperkaya vitamin D.
  • Omega-3: Zat ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan di sekitar area operasi. Makanan seperti ikan salmon, biji chia, dan kenari kaya akan omega-3.
  • Vitamin C dan Zinc: Nutrisi ini mendukung sistem kekebalan tubuh dan proses penyembuhan luka. Konsumsi buah-buahan citrus, tomat, dan sayuran berwarna cerah.

Jaga agar pola makan Anda tetap seimbang dan berkonsultasilah dengan ahli gizi di Klinik NK Health untuk mendapatkan rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan pemulihan Anda.

4. Istirahat yang Cukup dan Hindari Aktivitas Berat

Meskipun penting untuk aktif bergerak pasca operasi, tubuh Anda juga membutuhkan waktu untuk beristirahat. Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan aktivitas fisik yang berat dalam periode awal pemulihan. Pastikan untuk memberi waktu bagi tubuh Anda untuk menyembuhkan dan mengurangi risiko cedera ulang. Berikut beberapa tips untuk memastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup:

  • Tidur yang cukup: Tidur yang berkualitas sangat penting untuk pemulihan. Selama tidur, tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan yang mendukung proses penyembuhan.
  • Menghindari aktivitas berat: Hindari kegiatan yang membutuhkan tekanan berlebih pada lutut, seperti berlari, melompat, atau berdiri lama. Fokuslah pada latihan ringan yang dianjurkan oleh fisioterapis Anda.

Dengan beristirahat dengan baik, Anda memberi kesempatan pada tubuh untuk sembuh lebih cepat dan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

5. Kontrol Rutin ke Dokter dan Fisioterapis

Setelah operasi penggantian lutut, Anda perlu menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter untuk memastikan bahwa proses pemulihan berjalan dengan baik. Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi potensi masalah lebih dini, seperti infeksi atau penurunan fungsi implan lutut. Selain itu, pastikan untuk melanjutkan sesi fisioterapi pasca operasi lutut dengan tenaga medis yang terlatih. Dokter dan fisioterapis Anda akan memantau perkembangan lutut Anda dan memberikan latihan yang lebih menantang seiring berjalannya waktu. Ini akan membantu Anda kembali ke aktivitas normal lebih cepat dan dengan rasa percaya diri yang lebih tinggi.

Baca Juga : Fisioterapi Lutut – Mengatasi Nyeri Lutut Dengan Fisioterapi

Fisioterapi Pasca Operasi Lutut di Klinik NK Health

Jika Anda baru saja menjalani operasi lutut atau total knee replacement (TKR), pemulihan yang optimal sangat bergantung pada fisioterapi yang tepat. Di klinik NK Health, kami menawarkan program fisioterapi pasca operasi lutut yang dirancang khusus untuk mempercepat pemulihan Anda. Tim fisioterapis profesional kami akan mendampingi Anda setiap langkah, mulai dari mengurangi rasa sakit, meengurangi peradangannya, mengembalikan kekuatan dan pergerakan sendi, mengembalikan mobilitas lutut, hingga anda dapat berjalan dengan normal kembali. Kami menggunakan teknik-teknik terkini untuk memastikan Anda mendapatkan hasil terbaik dan kembali menjalani kehidupan aktif Anda dengan cepat.

DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons)

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik karena semua fisioterapisnya dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.

Jangan ragu untuk melakukan terapi pasca operasi lutut di klinik NK Health. Dapatkan pemulihan yang optimal dengan pendekatan yang personalized dan layanan terbaik hanya di NK Health. Segera hubungi kami untuk memulai perjalanan pemulihan Anda!

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK NK HEALTH TERDEKAT

Pasang Gigi Palsu dengan BPJS di Jakarta

Memiliki gigi yang hilang baik karena kecelakaan, usia, atau kondisi medis lainnya, bisa sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Salah satu solusi untuk menggantikan gigi yang hilang adalah dengan pasang gigi palsu. Jika anda tinggal di kota Jakarta, anda dapat memanfaatkan layanan pasang gigi palsu dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan, yang memudahkan biaya perawatan gigi Anda.

Pada artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai pasang gigi palsu dengan BPJS di Jakarta, termasuk bagaimana cara mengakses layanan ini, jenis-jenis gigi palsu yang bisa dipilih, serta keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Selain itu, kami juga akan membahas apa yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk memasang gigi palsu di bawah jaminan BPJS Kesehatan.

HUBUNGI KAMI UNTUK PENJADWALAN DENGAN DOKTER GIGI

Syarat Pasang Gigi Palsu Pakai BPJS

Ada beberapa syarat yang anda harus penuhi untuk klaim pemasangan gigi palsu anda, Lalu apa saja syarat yang mesti dipenuhi untuk pasang gigi palsu pakai BPJS ? Simak penjelasan berikut ini : 

1. Status Keanggotaan Aktif

Saat ini, cukup banyak orang yang mendaftar BPJS, tetapi dalam beberapa bulan terakhir tidak membayar iuran. Kondisi ini membuat sistem menganggap peserta tersebut tidak aktif.  Untuk mendapatkan layanan BPJS, pastikan keanggotaan aktif dan jika ada kekurangan iuran harus sudah dibayarkan terlebih dahulu. 

2. Indikasi Medis

BPJS merupakan jaminan kesehatan yang memprioritaskan pelayanan dengan alasan medis. Sehingga, poin utama pembuatan gigi palsu yang ditanggung BPJS yaitu kasus kehilangan gigi termasuk dalam indikasi medis. Contohnya, gigi tersebut dicabut untuk menghindari infeksi yang lebih parah.

3. Dilayani Faskes Pertama dan Tingkat Lanjutan

Pembuatan gigi palsu termasuk dalam kompetensi dokter gigi umum, sehingga pemberian pelayanannya dapat dilakukan mulai dari fasilitas kesehatan (faskes) pertama. Pada beberapa kasus tertentu dengan tingkat kesulitan lebih, maka pasien akan mendapatkan rujukan ke fasilitas tingkat lanjutan. Ketika berada di tingkat lanjutan, pasien akan dilayani oleh dokter gigi spesialis prostodonsia.

Baca Juga : Tips Memilih Gigi Palsu yang Nyaman Jika Ingin Pasang Gigi Palsu

Jenis Gigi Palsu yang Ditanggung BPJS

Perlu diketahui bahwa gigi palsu terdiri dari beberapa jenis, ada gigi palsu permanen dan gigi palsu lepasan. Namun, jenis gigi palsu apa saja yang ditanggung BPJS Kesehatan?Perlu anda ketahui bahwa jenis gigi palsu yang ditanggung oleh BPJS hanya jenis gigi palsu lepasan, gigi palsu permanen seperti implan gigi tidak dapat di cover oleh BPJS Kesehatan. Namun yang perlu kamu ingat, BPJS kesehatan tidak menanggung sepenuhnya biaya pasang gigi palsu anda, tetapi pembuatan gigi palsu dengan bpjs itu sistemnya adalah subsidi. Lalu berapa sih subsidi yang diberikan? menurut aturan permenkes, pembuatan gigi palsu dengan bpjs akan mendapatkan subsidi maksimal Rp. 500.000 per rahang dan Rp. 1.000.000 untuk dua rahang.

Jadi, rahang gigi kita kan ada dua, rahang atas dan rahang bawah, jika semisal kamu ingin pasang gigi palsu 3 buah. 1 di bagian di rahang atas dan 2 di rahang bawah. Maka BPJS akan mensubsidi biaya pasang gigi palsu anda hanya sebesar Rp. 500.000 untuk rahang atas dan Rp. 500.000 untuk rahang bawah. Jadi hitungannya per rahang yah, bukan per gigi. selain itu, kamu juga harus memasang gigi palsu kamu di faskes 1 kamu nih. jadi kalo kamu mau pasang gigi palsu dengan bpjs di NK Health. kamu harus pindah bpjs kamu ke klinik NK Health dulu yah.

Baca Juga : Pasang Gigi Palsu Permanen vs Lepasan : Mana yang Lebih Baik?

Prosedur Pasang Gigi Palsu dengan BPJS Kesehatan

Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan layanan pemasangan gigi palsu menggunakan BPJS Kesehatan :

1. Kunjungi Fasilitas Kesehatan Pertama (Faskes 1)

Datang ke puskesmas, klinik, atau dokter gigi yang terdaftar dalam jaringan BPJS Kesehatan. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan awal untuk menentukan apakah Anda memerlukan pemasangan gigi palsu.

2. Pemeriksaan dan Penentuan Indikasi Medis

Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi dan mulut Anda untuk memastikan apakah Anda membutuhkan gigi palsu. Pemeriksaan ini juga meliputi evaluasi kondisi gusi, tulang rahang, dan gigi yang masih ada.​

3. Pemilihan Jenis Gigi Palsu

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan merekomendasikan jenis gigi palsu yang sesuai dengan kondisi Anda, seperti gigi palsu lepasan sebagian atau penuh.​

4. Pembuatan Gigi Palsu

Dokter akan mengambil cetakan rahang Anda untuk membuat gigi palsu yang sesuai. Proses ini mungkin memerlukan beberapa kunjungan untuk penyesuaian sebelum gigi palsu dipasang secara permanen.​

5. Pemasangan Gigi Palsu

Setelah gigi palsu selesai dibuat, dokter akan memandu Anda dalam proses pemasangan gigi palsu. Proses ini mungkin memerlukan beberapa sesi untuk penyesuaian agar gigi palsu pas dan nyaman digunakan.​

6. Pengajuan Klaim oleh Fasilitas Kesehatan

Setelah pemasangan selesai, fasilitas kesehatan akan mengajukan klaim biaya pemasangan gigi palsu kepada BPJS Kesehatan. Anda tidak perlu mengajukan klaim secara langsung.

Baca Juga : Harga Gigi Palsu Lepasan di Klinik Gigi

Berapa gigi palsu yang ditanggung BPJS?

BPJS Kesehatan memberikan subsidi untuk pemasangan gigi palsu dengan batasan sebagai berikut:​

  • Maksimal Rp500.000 per rahang untuk satu rahang.
  • Maksimal Rp1.000.000 untuk dua rahang.​

Namun, perlu dicatat bahwa BPJS tidak menanggung seluruh biaya pemasangan gigi palsu. Anda tetap harus memperhatikan beberapa biaya tambahan yang mungkin timbul, tergantung pada jenis gigi palsu yang dipilih dan fasilitas kesehatan tempat Anda melakukan prosedur.

4. Perubahan pada mulut, Perubahan pada gusi atau tulang rahang, misalnya karena pertumbuhan gigi baru atau perubahan pada gusi, dapat membuat gigi palsu tidak pas dan perlu disesuaikan atau diganti. 

Baca Juga : Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Simak Fakta Medisnya

Pasang Gigi Palsu Dengan BPJS di NK Health

Jika kamu sudah siap untuk pasang gigi palsu, pastikan memilih tempat yang memiliki reputasi baik dan terpercaya. Salah satu tempat yang dapat kamu pertimbangkan adalah NK Health. NK Health memiliki pengalaman dan keahlian dalam melakukan pemasangan gigi palsu dengan kualitas terbaik. Dengan teknologi terkini dan pelayanan yang ramah, kamu akan mendapatkan gigi palsu yang tidak hanya nyaman, tetapi juga tahan lama. Klinik gigi Jakarta NK Health memiliki 2 lokasi di Jakarta yaitu :

  1. Klinik Gigi Kebon Jeruk, Jakarta Barat : Duri Terusan Tol No 44 RT : 006, Jeruk, RT.6/RW.:01, Duri Kepa, Kecamatan. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
  2. Klinik Gigi Kelapa Gading, Jakarta Utara : Blok LC 7 No 42, Jl. Boulevard Bar. Raya, Kelapa. Gading Barat., Kec. Kelapa. Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240

Keunggulan Pasang Gigi Palsu di NK Health:

  • Dokter Gigi Berpengalaman: Tim dokter gigi di NK Health memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam pemasangan gigi palsu, sehingga kamu dapat merasa yakin bahwa gigi palsu yang dipasang akan pas dan nyaman.
  • Bisa Klaim BPJS Kesehatan: Kamu bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan kamu untuk mendapatkan subsidi dalam pemasangan gigi palsu di NK Health sehingga biayanya bisa semakin terjangkau.
  • Teknologi Terkini: NK Health menggunakan teknologi canggih untuk memastikan hasil pemasangan yang maksimal dan nyaman.
  • Pelayanan Profesional: NK Health berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik dengan perhatian penuh kepada setiap pasien.

Jika kamu ingin pasang gigi palsu yang nyaman dan berkualitas, klinik gigi NK Health adalah pilihan yang tepat. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, kamu akan mendapatkan gigi palsu yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu.

dokter gigi NK Health

HUBUNGI KAMI UNTUK PENJADWALAN PEMASANGAN GIGI PALSU DI NK HEALTH

Tes HIV di Cikarang – Privasi Aman 100%

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Meskipun tidak ada obat untuk menyembuhkan HIV, pengobatan antiretroviral (ARV) dapat membantu penderita HIV menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih lama. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk melakukan tes HIV secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko. Melakukan tes HIV di Cikarang sudah menjadi lebih mudah dan lebih aman dengan layanan yang menjaga kerahasiaan dan privasi Anda 100%. Artikel ini akan membahas tentang tes HIV di Cikarang, bagaimana prosedur tes HIV dilakukan, serta mengapa tes HIV dengan privasi terjamin sangat penting.

Tes HIV di Cikarang

BOOKING PEMERIKSAAN HIV DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL LAINNYA

Apa Itu Tes HIV?

Jadi, tes HIV adalah prosedur medis untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus HIV atau tidak. Tes ini umumnya dilakukan dengan cara mengambil sampel darah atau air liur untuk diuji di laboratorium. Tes HIV dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk tes cepat (rapid test) dan tes laboratorium. Hasil tes HIV sangat penting untuk mengetahui status kesehatan seseorang dan untuk segera mendapatkan pengobatan yang diperlukan.

Bagi siapa saja yang berisiko, terutama mereka yang aktif secara seksual atau memiliki hubungan seksual tanpa pengaman, melakukan tes HIV sangat disarankan. Tes HIV juga sangat penting bagi mereka yang memiliki pasangan yang terinfeksi HIV atau yang menggunakan jarum suntik secara bergantian. Tes HIV yang cepat dan efektif di Cikarang dapat membantu Anda mengetahui status kesehatan Anda dengan segera dan mengambil langkah yang tepat dalam perawatan kesehatan.

Baca Juga : 5 Cara penularan HIV – Cegah Sebelum Terlambat

Rekomendasi Tes HIV di Cikarang

Bagi banyak orang, menjaga kerahasiaan status HIV mereka sangat penting. Mengungkapkan status HIV tanpa izin bisa menyebabkan diskriminasi sosial atau stigma negatif dari masyarakat. Oleh karena itu, memilih tempat tes HIV di Cikarang yang menjaga privasi dengan baik adalah prioritas utama.

NK Health adalah salah satu tempat yang memastikan privasi pasien 100% aman. Mereka menawarkan layanan tes HIV dengan prosedur yang sangat menjaga kerahasiaan data pribadi pasien. Di klinik NK Health, Anda dapat melakukan tes HIV tanpa takut informasi Anda akan tersebar atau dibagikan tanpa izin Anda. Klinik ini memberikan rasa nyaman kepada pasien dengan menjaga informasi medis tetap pribadi dan hanya dibagikan kepada Anda. Biaya tes HIV di klinik NK Health juga tergolong terjangkau, anda dapat melakukan tes hiv dengan biaya mulai dari Rp 250.000. Tes HIV di klinik NK Health juga memiliki berbagai keunggulan dibandingkan tempat lainnya, yaitu:

  • Gratis Konsultasi Dokter, Klinik NK Health memberikan layanan konsultasi gratis. untuk pasien yang melakukan pemeriksaan HIV, kamu bisa mengajukan pertanyaan dan keluhan tanpa biaya tambahan
  • Privasi Aman 100%, Klinik NK Health akan menjaga privasi pasien yang ingin melakukan tes HIV, dan pasien juga bisa melakukan test HIV tanpa menunjukan identitas*
  • Hasil Tes Cepat, Klinik NK Health memberikan layanan pemeriksaan HIV dan Sifilis dengan hasil cepat (hasil tes keluar kurang lebih 15 menit) sehingga kamu tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasilnya.
  • Tidak Perlu Antri, Klinik NK Health memiliki sistem penjadwalan, jadi kamu bisa booking penjadwalan pemeriksaan tes HIV kamu di klinik NK Health, agar kamu tidak perlu mengantri selama proses perawatan di klinik nk health.

Baca Juga : Rekomendasi Tes HIV Di Jakarta

Lokasi NK Health untuk Tes HIV di Cikarang

Bagi kamu yang ingin melakukan tes hiv di Cikarang, NK Health memiliki klinik di Cikarang yang melayani test hiv yang dapat kamu kunjungi yaitu:

Klinik NK Health Cikarang, Kab. Bekasi terletak di Jl. Raya Cikarang-Cibarusa, Sukadami, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530.

Selain di Cikarang, kami juga tersedia di Bekasi, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat untuk melakukan tes hiv. Jadi, buat anda yang ada di luar Cikarang tetap dapat melakukan tes HIV di Klinik NK Health.

Baca Juga : Baca Juga : Berhubungan Seks Menggunakan Kondom Efektif Mencegah HIV?

Siapa Saja yang Perlu Melakukan Tes HIV?

Tes HIV merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus HIV. Siapa saja yang perlu menjalani tes HIV? Tes deteksi HIV bisa dilakukan siapa saja, terlebih bila Anda dan pasangan termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi HIV. Berikut adalah beberapa kelompok yang disarankan untuk melakukan tes HIV:​

1. Orang yang Aktif Secara Seksual

Jika Anda aktif secara seksual, terutama jika sering berganti pasangan atau tidak selalu menggunakan kondom, tes HIV sangat disarankan. Tes ini membantu mendeteksi infeksi sejak dini, sehingga Anda dapat segera mendapatkan pengobatan dan mengurangi risiko penularan kepada pasangan. ​

2. Pengguna Narkoba Suntik

Penggunaan jarum suntik secara bergantian meningkatkan risiko penularan HIV. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menggunakan narkoba suntik, penting untuk melakukan tes HIV secara rutin. ​

3. Pekerja Seks Komersial

Pekerja seks komersial memiliki risiko tinggi terpapar HIV. Tes HIV secara rutin dapat membantu mendeteksi infeksi lebih awal dan mencegah penyebaran virus. ​

4. Pasangan dengan Status HIV yang Tidak Diketahui

Jika Anda memiliki pasangan yang status HIV-nya tidak diketahui, disarankan untuk melakukan tes HIV bersama. Ini penting untuk mengetahui status kesehatan masing-masing dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. ​

5. Ibu Hamil

Tes HIV pada ibu hamil penting untuk mencegah penularan dari ibu ke anak. Jika hasil tes positif, pengobatan dapat diberikan untuk mengurangi risiko penularan selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.

6. Orang dengan Penyakit Menular Seksual (PMS)

Jika Anda pernah atau sedang menderita PMS, Anda berisiko lebih tinggi terinfeksi HIV. Melakukan tes HIV dapat membantu mendeteksi infeksi dan memulai pengobatan yang diperlukan.

7. Orang yang Pernah Menerima Transfusi Darah

Meskipun risiko penularan HIV melalui transfusi darah telah berkurang, jika Anda pernah menerima transfusi darah atau produk darah sebelum tahun 1985, disarankan untuk melakukan tes HIV. ​

8. Orang dengan Gejala yang Mencurigakan

Jika Anda mengalami gejala seperti demam, penurunan berat badan, diare kronis, atau pembengkakan kelenjar getah bening tanpa sebab yang jelas, tes HIV dapat membantu menentukan apakah gejala tersebut terkait dengan infeksi HIV. ​

9. Orang yang Ingin Mengetahui Status Kesehatan Mereka

Tes HIV juga disarankan bagi siapa saja yang ingin mengetahui status kesehatan mereka, terutama jika Anda berencana untuk memiliki anak atau memulai hubungan seksual baru. Mengetahui status HIV Anda dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik mengenai kesehatan dan pencegahan. ​

Melakukan tes HIV secara rutin adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan pribadi dan mencegah penyebaran HIV. Jika Anda berada di Jakarta, Bekasi, dan Cikarang dan ingin melakukan tes HIV dengan privasi terjamin, NK Health adalah pilihan yang tepat. NK Health menawarkan layanan tes HIV yang cepat, akurat, dan menjaga kerahasiaan Anda 100%. Jangan ragu untuk menghubungi NK Health dan jadwalkan tes HIV Anda hari ini.

BOOKING PEMERIKSAAN HIV, SIFILIS, DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL LAINNYA

Pentingnya Fisioterapi Pasca Operasi Penggantian Lutut

Operasi penggantian lutut atau total knee replacement adalah prosedur medis yang sangat membantu bagi individu yang mengalami kerusakan parah pada sendi lutut akibat osteoartritis, cedera, atau kondisi lainnya. Meskipun operasi ini dapat membawa perbaikan signifikan dalam hal kenyamanan dan fungsi lutut, proses pemulihan pasca operasi lutut memerlukan perhatian yang serius. Salah satu bagian penting dari proses pemulihan tersebut adalah fisioterapi pasca operasi lutut. Artikel ini akan mengulas mengapa fisioterapi pasca operasi lutut sangat penting, manfaatnya, dan bagaimana fisioterapi membantu Anda kembali beraktivitas dengan normal setelah menjalani operasi penggantian lutut.

Fisioterapi Pasca Operasi Lutut

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT

Apa Itu Operasi Penggantian Lutut?

Operasi penggantian lutut, atau yang lebih dikenal dengan istilah total knee replacement (TKR), adalah prosedur medis di mana bagian-bagian sendi lutut yang rusak diganti dengan implan buatan. Operasi ini dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi lutut, terutama bagi mereka yang menderita osteoartritis atau kondisi lutut lainnya yang mengganggu mobilitas dan kualitas hidup.

Setelah menjalani operasi ini, proses pemulihan memerlukan waktu yang cukup lama dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan implan lutut berfungsi dengan baik dan pasien dapat kembali bergerak tanpa rasa sakit. Salah satu komponen utama dari pemulihan ini adalah fisioterapi pasca operasi lutut, yang berfungsi untuk membantu mempercepat pemulihan dan mengembalikan kekuatan serta kelenturan pada lutut.

Baca Juga : Fisioterapi Lutut Osteoarthritis

Mengapa Fisioterapi Pasca Operasi Lutut Itu Penting?

Fisioterapi pasca operasi lutut memainkan peran yang sangat penting dalam pemulihan setelah operasi. Tanpa fisioterapi yang tepat, proses pemulihan bisa terhambat, dan fungsi lutut yang optimal tidak akan tercapai. Berikut adalah beberapa alasan mengapa fisioterapi pasca operasi lutut sebagai terapi yang sangat penting:

1. Meningkatkan Gerakan Lutut

Setelah operasi penggantian lutut, salah satu tujuan utama dari fisioterapi adalah untuk meningkatkan rentang gerakan lutut. Fisioterapis akan memandu Anda melalui latihan untuk meningkatkan fleksibilitas lutut, sehingga Anda dapat membengkokkan dan meluruskan lutut dengan lebih leluasa. Ini akan membantu Anda kembali melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, naik turun tangga, dan berdiri dari posisi duduk tanpa rasa sakit.

2. Memperkuat Otot Sekitar Lutut

Pemulihan pasca operasi lutut juga melibatkan penguatan otot-otot sekitar lutut yang mungkin melemah selama periode imobilisasi setelah operasi. Fisioterapi akan fokus pada latihan yang bertujuan untuk memperkuat otot paha (quadriceps), otot betis, dan otot lainnya yang mendukung lutut. Penguatan otot-otot ini penting untuk membantu stabilitas lutut dan mengurangi risiko cedera lebih lanjut.

3. Mencegah Komplikasi

Fisioterapi juga membantu mencegah komplikasi yang mungkin timbul setelah operasi penggantian lutut. Tanpa fisioterapi, pasien bisa mengalami kekakuan pada sendi, pembengkakan, atau bahkan pembentukan gumpalan darah di kaki. Fisioterapis akan memberikan teknik untuk mengurangi pembengkakan, memperbaiki sirkulasi darah, dan memastikan bahwa lutut bergerak dengan baik, mengurangi risiko komplikasi tersebut.

4. Mengurangi Rasa Sakit

Rasa sakit setelah operasi penggantian lutut adalah hal yang umum, namun fisioterapi dapat membantu mengurangi rasa sakit ini. Dengan latihan yang tepat, fisioterapi dapat merangsang produksi endorfin, yaitu zat kimia alami dalam tubuh yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Fisioterapis juga dapat mengajarkan Anda teknik perawatan diri yang dapat membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit pada lutut.

5. Mempercepat Proses Pemulihan

Fisioterapi pasca operasi lutut yang dilakukan dengan konsisten dapat mempercepat proses pemulihan Anda. Dengan menjalani terapi secara rutin, Anda dapat mengembalikan fungsi lutut lebih cepat dan kembali ke rutinitas normal dalam waktu yang lebih singkat. Tanpa fisioterapi yang tepat, pemulihan bisa memakan waktu lebih lama dan dapat meningkatkan risiko kesulitan dalam bergerak di masa depan.

Baca Juga : Fisioterapi Lutut – Mengatasi Nyeri Lutut Dengan Fisioterapi

Apa Saja yang Diajarkan dalam Fisioterapi Pasca Operasi Lutut?

Setelah menjalani operasi penggantian lutut, fisioterapi akan dimulai segera setelah fase pemulihan awal, ketika pembengkakan mulai mereda dan luka operasi sembuh. Berikut adalah beberapa jenis latihan dan teknik yang umumnya diajarkan selama fisioterapi pasca operasi lutut:

1. Latihan Rentang Gerak (Range of Motion)

Range of motion atau latihan rentang gerak bertujuan untuk membantu Anda mengembalikan kemampuan lutut untuk bergerak dalam berbagai arah, termasuk membengkokkan dan meluruskan lutut. Latihan ini penting agar sendi lutut tidak terjebak dalam kondisi kaku yang dapat membatasi mobilitas Anda.

2. Latihan Penguatan Otot

Setelah operasi, otot-otot sekitar lutut, seperti otot quadriceps dan hamstring, perlu diperkuat untuk mendukung fungsi lutut yang lebih baik. Fisioterapis akan mengajarkan berbagai latihan untuk menguatkan otot-otot ini, seperti squat, leg raises, dan lunges.

3. Latihan Keseimbangan dan Koordinasi

Setelah operasi penggantian lutut, penting untuk melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh untuk mengurangi risiko jatuh atau cedera. Fisioterapis akan memberikan latihan keseimbangan, seperti berdiri dengan satu kaki atau latihan keseimbangan pada permukaan yang tidak rata.

4. Latihan Kardio yang Diperlukan

Meskipun penggantian lutut dapat mengurangi rasa sakit, penting untuk melanjutkan latihan aerobik untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan. Fisioterapis dapat merekomendasikan latihan kardio ringan, seperti berjalan di treadmill atau mengendarai sepeda statis, untuk menjaga kondisi fisik Anda tetap prima.

Baca Juga : Home Care Fisioterapi – Fisioterapi ke Rumah

Berapa Lama Fisioterapi Pasca Operasi Lutut Harus Dilakukan?

Durasi fisioterapi pasca operasi lutut dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien, usia, dan kecepatan pemulihan individu. Secara umum, fisioterapi dilakukan selama beberapa bulan setelah operasi. Pada tahap awal, Anda akan melakukan terapi beberapa kali seminggu, dan frekuensinya dapat berkurang seiring dengan kemajuan pemulihan Anda. Fisioterapi pasca operasi lutut tidak hanya dilakukan pada minggu-minggu pertama setelah operasi, tetapi juga dapat diteruskan ke bulan-bulan berikutnya untuk memastikan bahwa lutut berfungsi dengan optimal dan risiko cedera tetap rendah.

Baca Juga : Klinik Fisioterapi Terbaik di Bintaro

Berapa Lama Penyembuhan Pasca Operasi Lutut

Waktu pemulihan pasca operasi lutut bervariasi tergantung jenis operasi, namun umumnya membutuhkan beberapa minggu hingga beberapa bulan. Operasi artroskopi lutut, misalnya, biasanya membutuhkan waktu pemulihan sekitar 6-12 minggu. Sedangkan untuk operasi penggantian lutut total, pemulihan bisa memakan waktu 3-6 bulan, termasuk fisioterapi untuk memulihkan fleksibilitas sendi. 

Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi Terbaik di Jakarta

Fisioterapi Pasca Operasi Lutut di NK Health

Jika Anda baru saja menjalani operasi lutut atau total knee replacement (TKR), pemulihan yang optimal sangat bergantung pada fisioterapi yang tepat. Di klinik NK Health, kami menawarkan program fisioterapi pasca operasi lutut yang dirancang khusus untuk mempercepat pemulihan Anda. Tim fisioterapis profesional kami akan mendampingi Anda setiap langkah, mulai dari mengurangi rasa sakit, meengurangi peradangannya, mengembalikan kekuatan dan pergerakan sendi, mengembalikan mobilitas lutut, hingga anda dapat berjalan dengan normal kembali. Kami menggunakan teknik-teknik terkini untuk memastikan Anda mendapatkan hasil terbaik dan kembali menjalani kehidupan aktif Anda dengan cepat.

NK Health

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik karena semua fisioterapisnya dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.

Jangan ragu untuk melakukan terapi pasca operasi lutut di klinik NK Health. Dapatkan pemulihan yang optimal dengan pendekatan yang personalized dan layanan terbaik hanya di NK Health. Segera hubungi kami untuk memulai perjalanan pemulihan Anda!

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK NK HEALTH TERDEKAT

Tes HIV Jakarta – Privasi Aman 100%

tes hiv jakarta

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Meskipun tidak ada obat untuk menyembuhkan HIV, pengobatan antiretroviral (ARV) dapat membantu penderita HIV menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih lama. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk melakukan tes HIV secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko. Melakukan tes HIV di Jakarta sudah menjadi lebih mudah dan lebih aman dengan layanan yang menjaga kerahasiaan dan privasi Anda 100%. Artikel ini akan membahas tentang tes HIV Jakarta, bagaimana prosedur tes HIV dilakukan, serta mengapa tes HIV dengan privasi terjamin sangat penting.

BOOKING PEMERIKSAAN HIV DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL LAINNYA

Apa Itu Tes HIV?

Jadi, tes HIV adalah prosedur medis untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus HIV atau tidak. Tes ini umumnya dilakukan dengan cara mengambil sampel darah atau air liur untuk diuji di laboratorium. Tes HIV dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk tes cepat (rapid test) dan tes laboratorium. Hasil tes HIV sangat penting untuk mengetahui status kesehatan seseorang dan untuk segera mendapatkan pengobatan yang diperlukan.

Bagi siapa saja yang berisiko, terutama mereka yang aktif secara seksual atau memiliki hubungan seksual tanpa pengaman, melakukan tes HIV sangat disarankan. Tes HIV juga sangat penting bagi mereka yang memiliki pasangan yang terinfeksi HIV atau yang menggunakan jarum suntik secara bergantian. Tes HIV yang cepat dan efektif di Jakarta dapat membantu Anda mengetahui status kesehatan Anda dengan segera dan mengambil langkah yang tepat dalam perawatan kesehatan.

Baca Juga : 5 Cara penularan HIV – Cegah Sebelum Terlambat

Rekomendasi Tes HIV di Jakarta

Bagi banyak orang, menjaga kerahasiaan status HIV mereka sangat penting. Mengungkapkan status HIV tanpa izin bisa menyebabkan diskriminasi sosial atau stigma negatif dari masyarakat. Oleh karena itu, memilih tempat tes HIV di Jakarta yang menjaga privasi dengan baik adalah prioritas utama.

NK Health adalah salah satu tempat yang memastikan privasi pasien 100% aman. Mereka menawarkan layanan tes HIV dengan prosedur yang sangat menjaga kerahasiaan data pribadi pasien. Di klinik NK Health, Anda dapat melakukan tes HIV tanpa takut informasi Anda akan tersebar atau dibagikan tanpa izin Anda. Klinik ini memberikan rasa nyaman kepada pasien dengan menjaga informasi medis tetap pribadi dan hanya dibagikan kepada Anda. Biaya tes HIV di klinik NK Health juga tergolong terjangkau, anda dapat melakukan tes hiv dengan biaya mulai dari Rp 250.000. Tes HIV di klinik NK Health juga memiliki berbagai keunggulan dibandingkan tempat lainnya, yaitu:

  • Gratis Konsultasi Dokter, Klinik NK Health memberikan layanan konsultasi gratis. untuk pasien yang melakukan pemeriksaan HIV, kamu bisa mengajukan pertanyaan dan keluhan tanpa biaya tambahan
  • Privasi Aman 100%, Klinik NK Health akan menjaga privasi pasien yang ingin melakukan tes HIV.
  • Hasil Tes Cepat, Klinik NK Health memberikan layanan pemeriksaan HIV dan Sifilis dengan hasil cepat (hasil tes keluar kurang lebih 15 menit) sehingga kamu tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasilnya.
  • Tidak Perlu Antri, Klinik NK Health memiliki sistem penjadwalan, jadi kamu bisa booking penjadwalan pemeriksaan tes HIV kamu di klinik NK Health, agar kamu tidak perlu mengantri selama proses perawatan di klinik nk health.

Baca Juga : Penyebab HIV dan AIDS

Lokasi NK Health untuk Tes HIV di Jakarta

Bagi kamu yang ingin melakukan tes hiv di Jakarta, NK Health memiliki 2 klinik di Jakarta yang melayani test hiv yang dapat kamu kunjungi yaitu:

  • Kebon Jeruk, Jakarta Barat : Duri Terusan Tol No 44 RT : 006, Jeruk, RT.6/RW.:01, Duri Kepa, Kecamatan. Kebon, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
  • Kelapa Gading, Jakarta Utara : Blok LC 7 No 42, Jl. Boulevard Bar. Raya, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240

Selain di Jakarta, kami juga tersedia di Bekasi dan Cikarang untuk melakukan tes hiv. Jadi, buat anda yang ada di luar kota Jakarta tetap dapat melakukan tes HIV di Klinik NK Health.

Baca Juga : Baca Juga : Berhubungan Seks Menggunakan Kondom Efektif Mencegah HIV?

Siapa Saja yang Perlu Melakukan Tes HIV?

Tes HIV merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus HIV. Siapa saja yang perlu menjalani tes HIV? Tes deteksi HIV bisa dilakukan siapa saja, terlebih bila Anda dan pasangan termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi HIV. Berikut adalah beberapa kelompok yang disarankan untuk melakukan tes HIV:​

1. Orang yang Aktif Secara Seksual

Jika Anda aktif secara seksual, terutama jika sering berganti pasangan atau tidak selalu menggunakan kondom, tes HIV sangat disarankan. Tes ini membantu mendeteksi infeksi sejak dini, sehingga Anda dapat segera mendapatkan pengobatan dan mengurangi risiko penularan kepada pasangan. ​

2. Pengguna Narkoba Suntik

Penggunaan jarum suntik secara bergantian meningkatkan risiko penularan HIV. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menggunakan narkoba suntik, penting untuk melakukan tes HIV secara rutin. ​

3. Pekerja Seks Komersial

Pekerja seks komersial memiliki risiko tinggi terpapar HIV. Tes HIV secara rutin dapat membantu mendeteksi infeksi lebih awal dan mencegah penyebaran virus. ​

4. Pasangan dengan Status HIV yang Tidak Diketahui

Jika Anda memiliki pasangan yang status HIV-nya tidak diketahui, disarankan untuk melakukan tes HIV bersama. Ini penting untuk mengetahui status kesehatan masing-masing dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. ​

5. Ibu Hamil

Tes HIV pada ibu hamil penting untuk mencegah penularan dari ibu ke anak. Jika hasil tes positif, pengobatan dapat diberikan untuk mengurangi risiko penularan selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.

6. Orang dengan Penyakit Menular Seksual (PMS)

Jika Anda pernah atau sedang menderita PMS, Anda berisiko lebih tinggi terinfeksi HIV. Melakukan tes HIV dapat membantu mendeteksi infeksi dan memulai pengobatan yang diperlukan.

7. Orang yang Pernah Menerima Transfusi Darah

Meskipun risiko penularan HIV melalui transfusi darah telah berkurang, jika Anda pernah menerima transfusi darah atau produk darah sebelum tahun 1985, disarankan untuk melakukan tes HIV. ​

8. Orang dengan Gejala yang Mencurigakan

Jika Anda mengalami gejala seperti demam, penurunan berat badan, diare kronis, atau pembengkakan kelenjar getah bening tanpa sebab yang jelas, tes HIV dapat membantu menentukan apakah gejala tersebut terkait dengan infeksi HIV. ​

9. Orang yang Ingin Mengetahui Status Kesehatan Mereka

Tes HIV juga disarankan bagi siapa saja yang ingin mengetahui status kesehatan mereka, terutama jika Anda berencana untuk memiliki anak atau memulai hubungan seksual baru. Mengetahui status HIV Anda dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik mengenai kesehatan dan pencegahan. ​

Melakukan tes HIV secara rutin adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan pribadi dan mencegah penyebaran HIV. Jika Anda berada di Jakarta, Bekasi, dan Cikarang dan ingin melakukan tes HIV dengan privasi terjamin, NK Health adalah pilihan yang tepat. NK Health menawarkan layanan tes HIV yang cepat, akurat, dan menjaga kerahasiaan Anda 100%. Jangan ragu untuk menghubungi NK Health dan jadwalkan tes HIV Anda hari ini.

BOOKING PEMERIKSAAN HIV, SIFILIS, DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL LAINNYA

Harga Pasang Gigi Palsu Lepasan – Klinik Gigi NK Health

Harga Pasang Gigi Palsu Lepasan

Memiliki gigi yang sehat dan lengkap adalah impian banyak orang. Namun, berbagai faktor seperti usia, kecelakaan, atau penyakit tertentu bisa menyebabkan hilangnya gigi (ompong). Kehilangan gigi dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kenyamanan dalam berbicara serta mengunyah. Salah satu solusi mengatasi gigi yang hilang adalah dengan pasang gigi palsu. Ada banyak jenis gigi palsu yang ada saat ini mulai dari gigi palsu lepasan sampai gigi palsu permanen. Gigi palsu lepasan menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dan fleksibel dibandingkan dengan gigi palsu permanen. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai harga, jenis, faktor yang memengaruhi biaya, serta keuntungan dari pemasangan gigi palsu lepasan.

HUBUNGI KAMI UNTUK PENJADWALAN DENGAN DOKTER GIGI

Apa Itu Gigi Palsu Lepasan?

Pasang gigi palsu lepasan adalah prosedur medis untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dengan prostetik yang dapat dilepas-pasang sesuai kebutuhan. Gigi palsu lepasan ini dirancang untuk memberikan kenyamanan, fungsionalitas, dan estetika yang menyerupai gigi asli. Berbeda dengan gigi palsu permanen, gigi palsu lepasan memungkinkan pengguna untuk melepasnya saat tidur atau saat membersihkan mulut.​

Baca Juga : Pemasangan Gigi Palsu dengan Klaim BPJS Kesehatan

Jenis-Jenis Gigi Palsu Lepasan

Jenis-Jenis Gigi Palsu Lepasan

Gigi palsu lepasan adalah alat prostetik yang digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang, dan seperti namanya, gigi palsu ini dapat dipasang dan dilepas sesuai kebutuhan. Ada beberapa jenis gigi palsu lepasan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Setiap jenis gigi palsu lepasan memiliki kelebihan dan kekurangannya, yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membuat keputusan. Berikut adalah pembahasan lengkap mengenai jenis-jenis gigi palsu lepasan beserta kelebihan dan kekurangannya:

1. Gigi Palsu Lepasan Akrilik

Gigi palsu lepasan akrilik adalah jenis yang paling umum dan terjangkau. Biasanya, gigi palsu ini terbuat dari bahan akrilik yang ringan dan mudah disesuaikan dengan warna gusi untuk tampilan yang lebih alami. Akrilik adalah pilihan yang populer karena harganya lebih murah dan mudah diproduksi.

Kelebihan:

  • Biaya Terjangkau: Salah satu kelebihan utama gigi palsu akrilik adalah harganya yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis gigi palsu lainnya.
  • Proses Pemasangan Cepat: Gigi palsu akrilik lebih cepat dipasang dan tidak memerlukan banyak prosedur rumit.
  • Fleksibel dan Mudah Disesuaikan: Gigi palsu akrilik mudah disesuaikan dengan bentuk mulut Anda, memberikan kenyamanan lebih.

Kekurangan:

  • Daya Tahan Terbatas: Akrilik tidak sekuat logam atau porselen, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan atau retak jika tidak dirawat dengan baik.
  • Rentan Terhadap Warna dan Penyusutan: Akrilik dapat memudar warnanya seiring waktu dan sedikit menyusut, yang dapat memengaruhi kenyamanan dan penampilan.

2. Gigi Palsu Lepasan Valplast

Gigi palsu lepasan Valplast menggunakan bahan fleksibel yang menawarkan kenyamanan lebih. Bahan ini lebih tahan lama dan tampak lebih alami dibandingkan dengan akrilik. Gigi palsu Valplast sering digunakan untuk pasien yang ingin gigi palsu dengan tampilan yang lebih estetis dan lebih nyaman.

Kelebihan:

  • Tampilan Lebih Alami: Bahan Valplast lebih mirip dengan jaringan gusi alami, membuatnya tampak lebih estetis dan alami.
  • Kenyamanan Lebih: Fleksibilitas bahan memungkinkan gigi palsu ini lebih nyaman digunakan tanpa rasa tertekan atau ketat pada gusi.
  • Tidak Membutuhkan Pengikisan Gigi Sehat: Berbeda dengan gigi palsu tetap, Valplast tidak memerlukan pengikisan gigi yang sehat sebagai penopang.

Kekurangan:

  • Harga Lebih Tinggi: Gigi palsu Valplast umumnya lebih mahal dibandingkan dengan gigi palsu akrilik.
  • Terbatas pada Penggunaan: Meskipun nyaman, Valplast tidak selalu cocok untuk menggantikan banyak gigi yang hilang, terutama jika diperlukan daya dukung yang lebih kuat.

3. Gigi Palsu Lepasan Logam

Gigi palsu lepasan logam menggunakan kerangka logam untuk memberikan kekuatan lebih. Biasanya, logam digunakan sebagai penopang, sedangkan permukaan gigi dilapisi dengan bahan akrilik atau porselen. Gigi palsu jenis ini cocok bagi mereka yang membutuhkan gigi palsu lebih stabil dan tahan lama.

Kelebihan:

  • Kekuatan dan Daya Tahan: Kerangka logam memberikan kekuatan dan ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan bahan lainnya.
  • Lebih Stabil: Gigi palsu ini lebih stabil dan tidak mudah goyah, cocok bagi mereka yang sering makan makanan keras.
  • Tahan Lama: Karena menggunakan logam, gigi palsu jenis ini cenderung lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.

Kekurangan:

  • Harga Lebih Mahal: Gigi palsu logam cenderung lebih mahal karena bahan yang digunakan lebih kuat dan tahan lama.
  • Estetika Kurang Menarik: Logam yang digunakan sebagai kerangka mungkin terlihat pada beberapa bagian, sehingga bisa kurang estetis, terutama jika digunakan di bagian gigi depan.
  • Lebih Berat: Gigi palsu logam bisa lebih berat dibandingkan dengan akrilik atau Valplast, yang dapat membuat pengguna merasa kurang nyaman.

Baca Juga : 7 Bahaya Pasang Gigi Palsu di Ahli Gigi

Harga Gigi Palsu Lepasan

Harga pasang gigi palsu lepasan bervariasi tergantung pada jenis bahan, kompleksitas pemasangan, dan lokasi klinik. Berikut adalah estimasi harga berdasarkan jenis bahan:​

  • Akrilik: Rp1.200.000 – Rp1.550.000 per gigi.
  • Valplast: Rp2.300.000 – Rp2.800.000 per plat.
  • Logam: Rp2.200.000 – Rp3.000.000 per rahang.

Harga dapat berbeda tergantung pada jumlah gigi yang hilang dan spesifikasi lainnya. Beberapa klinik juga menawarkan paket harga yang mencakup konsultasi dan pemasangan.​

Baca Juga : Tips Memilih Gigi Palsu yang Nyaman Jika Ingin Pasang Gigi Palsu

Faktor yang Mempengaruhi Harga Pasang Gigi Palsu Lepasan

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi biaya pemasangan gigi palsu lepasan antara lain:

  • Jenis Bahan: Bahan seperti Valplast atau logam biasanya lebih mahal dibandingkan dengan akrilik.​
  • Jumlah Gigi yang Hilang: Semakin banyak gigi yang hilang, semakin kompleks dan mahal prosedurnya.​
  • Kondisi Gusi dan Gigi: Kondisi gusi dan gigi yang mendukung dapat mempengaruhi jenis dan biaya gigi palsu yang diperlukan.​
  • Lokasi Klinik: Klinik di kota besar atau daerah dengan biaya hidup tinggi mungkin mengenakan biaya yang lebih tinggi.​
  • Pengalaman Dokter Gigi: Dokter gigi dengan pengalaman lebih mungkin mengenakan biaya yang lebih tinggi.​

Baca Juga : Pasang Gigi Palsu Permanen vs Lepasan : Mana yang Lebih Baik?

Keuntungan Pasang Gigi Palsu Lepasan

Memasang gigi palsu lepasan memiliki berbagai keuntungan, antara lain:​

  • Biaya Terjangkau: Gigi palsu lepasan umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan gigi palsu permanen seperti implan.​
  • Fleksibilitas: Dapat dilepas-pasang sesuai kebutuhan, memudahkan dalam perawatan dan pembersihan.​
  • Proses Pemasangan Cepat: Prosedur pemasangan relatif cepat dan tidak memerlukan prosedur bedah.​
  • Meningkatkan Estetika dan Fungsi: Mengembalikan penampilan senyum dan fungsi mengunyah, meningkatkan kepercayaan diri.

Baca Juga : Mencegah Bau Mulut dengan Scaling Gigi

Berapa Lama Gigi Palsu Bertahan?

Gigi palsu atau gigi tiruan (dentures) umumnya bisa bertahan antara 5 hingga 10 tahun. Namun, masa pakai gigi palsu juga bisa bervariasi tergantung pada perawatan, kebiasaan, dan perubahan pada mulut pengguna. 

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi masa pakai gigi palsu:

1. Jenis gigi palsu, Gigi palsu permanen (implan gigi) bisa lebih tahan lama, bahkan seumur hidup dengan perawatan yang baik. Gigi palsu lepasan (dentures) biasanya bertahan sekitar 5-10 tahun. 

2. Perawatan, Perawatan yang baik, seperti membersihkan gigi palsu secara rutin dan mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan berkala, dapat memperpanjang masa pakai gigi palsu. 

3. Kebiasaan, Kebiasaan seperti merokok, mengunyah makanan keras, atau menggosok gigi palsu terlalu keras dapat mempercepat kerusakan gigi palsu. 

4. Perubahan pada mulut, Perubahan pada gusi atau tulang rahang, misalnya karena pertumbuhan gigi baru atau perubahan pada gusi, dapat membuat gigi palsu tidak pas dan perlu disesuaikan atau diganti. 

Baca Juga : Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Simak Fakta Medisnya

Pasang Gigi Palsu Lepasan di NK Health

Jika kamu sudah siap untuk pasang gigi palsu, pastikan memilih tempat yang memiliki reputasi baik dan terpercaya. Salah satu tempat yang dapat kamu pertimbangkan adalah NK Health. NK Health memiliki pengalaman dan keahlian dalam melakukan pemasangan gigi palsu dengan kualitas terbaik. Dengan teknologi terkini dan pelayanan yang ramah, kamu akan mendapatkan gigi palsu yang tidak hanya nyaman, tetapi juga tahan lama.

Keunggulan Pasang Gigi Palsu di NK Health:

  • Dokter Gigi Berpengalaman: Tim dokter gigi di NK Health memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam pemasangan gigi palsu, sehingga kamu dapat merasa yakin bahwa gigi palsu yang dipasang akan pas dan nyaman.
  • Bisa Klaim BPJS Kesehatan: Kamu bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan kamu untuk mendapatkan subsidi dalam pemasangan gigi palsu di NK Health sehingga biayanya bisa semakin terjangkau.
  • Teknologi Terkini: NK Health menggunakan teknologi canggih untuk memastikan hasil pemasangan yang maksimal dan nyaman.
  • Pelayanan Profesional: NK Health berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik dengan perhatian penuh kepada setiap pasien.
dokter gigi NK Health

Klinik gigi Jakarta NK Health memiliki 2 lokasi di Jakarta yaitu :

  1. Klinik Gigi Kebon Jeruk, Jakarta Barat : Duri Terusan Tol No 44 RT : 006, Jeruk, RT.6/RW.:01, Duri Kepa, Kecamatan. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
  2. Klinik Gigi Kelapa Gading, Jakarta Utara : Blok LC 7 No 42, Jl. Boulevard Bar. Raya, Kelapa. Gading Barat., Kec. Kelapa. Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240

Jika kamu ingin pasang gigi palsu yang nyaman dan berkualitas, klinik gigi NK Health adalah pilihan yang tepat. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, kamu akan mendapatkan gigi palsu yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmu.

HUBUNGI KAMI UNTUK PENJADWALAN PEMASANGAN GIGI PALSU DI NK HEALTH