
Cedera rotator cuff adalah salah satu masalah muskuloskeletal yang umum, terutama pada mereka yang sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang melibatkan gerakan tangan di atas kepala. Rotator cuff sendiri adalah sekumpulan empat otot dan tendon yang berfungsi untuk menjaga kestabilan sendi bahu. Meskipun cedera bahu rotator cuff sering dianggap sebagai masalah yang terjadi pada atlet, namun setiap orang yang aktif menggunakan sendi bahu termasuk orang yang tidak aktif berolahraga, dapat mengalami cedera rotator cuff ini. Artikel ini akan membahas secara detail penyebab, gejala, serta bagaimana fisioterapi dapat membantu dalam proses pemulihan cedera rotator cuff.
JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT
Apa Itu Cedera Rotator Cuff ?

Rotator cuff adalah kelompok otot dan tendon yang menghubungkan tulang lengan atas ke tulang belikat (skapula) dan memungkinkan gerakan bahu. Terdiri dari empat otot utama supraspinatus, infraspinatus, teres minor, dan subscapularis. Rotator cuff berfungsi untuk menggerakkan dan menstabilkan sendi bahu. Cedera rotator cuff terjadi ketika salah satu atau lebih tendon pada area ini robek atau meradang. Cedera ini bisa berupa robekan parsial (sebagian tendon rusak) atau robekan total (tendon robek sepenuhnya).
Baca Juga : Latihan Untuk Nyeri Bahu
Penyebab Cedera Rotator Cuff
Cedera rotator cuff bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik karena cedera akut maupun kondisi jangka panjang. Berikut adalah beberapa penyebab utama cedera rotator cuff :
1. Penggunaan Berulang (Overuse)
Salah satu penyebab paling umum dari cedera rotator cuff adalah penggunaan berulang-ulang bahu, terutama pada olahraga atau pekerjaan yang memerlukan gerakan berulang di atas kepala. Contohnya termasuk olahraga seperti tenis, baseball, atau angkat berat.
- Contoh aktivitas berisiko: Pemain tenis sering kali melakukan gerakan servis berulang yang bisa menyebabkan stres pada rotator cuff. Demikian juga, atlet baseball yang sering melempar bola dapat mengalami cedera pada tendon.
Penggunaan otot yang berlebihan dan terus-menerus tanpa waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan peradangan, robekan tendon, atau pengikisan tendon yang akhirnya mengarah pada cedera.
2. Cedera Akut atau Trauma
Cedera rotator cuff juga bisa terjadi akibat trauma langsung atau cedera akut. Ini bisa terjadi saat jatuh pada bahu atau saat mengangkat beban berat secara tiba-tiba, yang memicu robekan mendalam pada tendon rotator cuff.
- Contoh kejadian trauma: Misalnya, jatuh dari tangga atau kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan cedera pada bahu.
Cedera akut ini bisa mengarah pada robekan penuh atau sebagian pada tendon, dan biasanya membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif.
3. Penuaan dan Degenerasi
Seiring bertambahnya usia, tendon rotator cuff dapat mengalami penurunan kualitas dan kekuatan secara alami. Hal ini membuat tendon lebih rentan terhadap robekan atau peradangan meskipun tidak ada cedera traumatik. Faktor usia dapat memperburuk elastisitas dan ketahanan tendon, sehingga lebih mudah robek.
- Faktor usia: Orang yang berusia lebih dari 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami cedera rotator cuff, bahkan hanya dengan aktivitas fisik ringan.
Degenerasi tendon ini adalah salah satu penyebab utama cedera rotator cuff pada orang yang tidak terlibat dalam aktivitas fisik yang intens.
4. Ketidakseimbangan Otot
Ketidakseimbangan antara otot-otot bahu yang berbeda juga dapat menyebabkan cedera bahu ini. Jika otot-otot penggerak dan penstabil bahu tidak bekerja dengan baik bersama-sama, maka dapat memberi tekanan lebih pada rotator cuff dan memicu cedera.
- Contoh: Ketika otot pektoralis mayor (otot dada) lebih dominan dibandingkan otot-otot rotator cuff yang lebih lemah, ini dapat menyebabkan ketegangan berlebihan pada tendon bahu, mengarah pada robekan atau peradangan.
5. Faktor Biomekanik
Postur tubuh yang buruk, ketegangan otot, atau teknik yang salah saat melakukan aktivitas fisik dapat memperburuk stres pada sendi bahu dan meningkatkan risiko cedera rotator cuff.
- Contoh: Aktivitas seperti mengangkat beban dengan teknik yang salah, terutama dengan posisi bahu yang salah, bisa meningkatkan risiko cedera pada tendon rotator cuff.
Gejala Cedera Rotator Cuff
Cedera rotator cuff dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Gejalanya bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang seiring waktu, tergantung pada penyebab cedera. Beberapa gejala umum meliputi:
1. Nyeri pada Bahu
Rasa nyeri bahu adalah gejala utama dari cedera rotator cuff. Nyeri ini sering terjadi saat mengangkat lengan, tidur dengan posisi tertentu, atau melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan di atas kepala.
- Gejala: Nyeri yang muncul di bagian depan atau sisi luar bahu yang memburuk saat mengangkat atau menggerakkan lengan.
2. Keterbatasan Gerakan
Salah satu gejala umum adalah terbatasnya gerakan bahu. Pasien sering merasa kesulitan untuk mengangkat lengan atau memutar bahu dengan bebas.
- Gejala: Kesulitan untuk melakukan gerakan sehari-hari, seperti mengangkat tangan ke atas atau mengambil benda dari rak tinggi.
3. Kelemahan Otot
Cedera rotator cuff dapat menyebabkan kelemahan pada otot bahu, yang dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mengangkat atau membawa beban.
- Gejala: Lemahnya kemampuan untuk mengangkat benda berat atau beraktivitas yang melibatkan gerakan bahu.
4. Kretek atau Suara Gesekan
Beberapa orang yang mengalami cedera rotator cuff mungkin mendengar suara “klik” atau “kretek” saat menggerakkan lengan atau bahu. Ini dapat terjadi karena adanya peradangan atau robekan pada tendon.
5. Rasa Sakit pada Malam Hari
Banyak penderita cedera rotator cuff melaporkan rasa sakit yang lebih intens pada malam hari. Ini bisa mengganggu tidur dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat berbaring.
- Gejala: Nyeri yang lebih parah saat tidur dengan posisi bahu yang tertekuk atau saat berpindah posisi tidur.
Baca Juga : Perawatan Terbaik untuk Atasi Frozen Shoulder
Apakah Rotator Cuff Bisa Sembuh Sendiri ?
Robekan pada rotator cuff biasanya tidak dapat sembuh sendiri jika tidak melalui operasi. Meski demikian, tidak semua orang yang mengalami robekan pada rotator cuff harus menjalani operasi. Anda bisa melakukan pemulihan cedera bahu rotator cuff anda dengan melakukan fisioterapi.
Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi Terbaik di Jakarta
Bagaimana Fisioterapi Membantu Pemulihan Cedera Rotator Cuff ?
Fisioterapi adalah salah satu pilihan perawatan utama untuk cedera rotator cuff, baik untuk mengatasi cedera ringan hingga yang lebih parah. Berikut adalah beberapa manfaat utama fisioterapi dalam pemulihan cedera rotator cuff:
1. Mengurangi Nyeri dan Peradangan
Fisioterapis dapat menggunakan teknik seperti terapi panas/dingin, pijat, dan terapi manual untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan pada bahu yang cedera.
2. Meningkatkan Fleksibilitas dan Rentang Gerak
Latihan peregangan yang diajarkan oleh fisioterapis dapat membantu mengembalikan fleksibilitas pada sendi bahu yang terpengaruh oleh cedera rotator cuff.
3. Menguatkan Otot di Sekitar Bahu
Fisioterapi berfokus pada penguatan otot-otot di sekitar bahu, termasuk otot rotator cuff itu sendiri. Ini membantu menstabilkan sendi bahu dan mencegah cedera lebih lanjut.
4. Rehabilitasi Pasca-Cedera
Pasien yang mengalami cedera rotator cuff dapat menjalani sesi rehabilitasi intensif untuk memperbaiki gerakan bahu, kekuatan otot, dan daya tahan untuk kembali ke aktivitas sehari-hari atau olahraga.
Fisioterapi Cedera Bahu Rotator Cuff di NK Health?
Jika Anda sedang mencari cara untuk mengatasi cedera bahu atau cedera rotator cuff anda, melakukan fisioterapi di klinik fisioterapi NK Health adalah pilihan yang tepat. Dengan tim fisioterapis yang berpengalaman dan teknik yang terbukti efektif, NK Health menawarkan perawatan yang dapat membantu anda kembali aktif dan bebas dari rasa sakit. Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik karena semua fisioterapisnya dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.
Jangan biarkan nyeri pada bahu menghalangi aktivitas Anda. Segera hubungi NK Health dan dapatkan perawatan fisioterapi yang aman, efektif, dan profesional untuk pemulihan yang lebih cepat.
JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT