
Jika Anda pernah mengalami nyeri bahu atau keterbatasan gerakan pada bahu, kemungkinan besar Anda sudah familiar dengan istilah frozen shoulder dan rotator cuff. Meskipun keduanya mempengaruhi fungsi gerak bahu dan dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu, namun frozen shoulder dan rotator cuff merupakan jenis cedera yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara cedera frozen shoulder dan cedera rotator cuff, gejala yang muncul, serta cara perawatannya, dan bagaimana fisioterapi dapat membantu Anda mengatasi masalah bahu ini dengan efektif.
JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT
Apa Itu Frozen Shoulder dan Rotator Cuff ?
Sebelum membahas perbedaan antara keduanya, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan frozen shoulder dan rotator cuff. Frozen Shoulder (Capsulitis Adhesiva) adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan pada kapsul sendi bahu, yang menyebabkan kekakuan dan keterbatasan gerakan pada bahu. Biasanya, frozen shoulder terjadi secara perlahan dan berlangsung dalam tiga tahap: tahap pembekuan (frozen), tahap pembekuan, dan tahap pemulihan. Penyebab pasti frozen shoulder tidak selalu diketahui, namun kondisi ini sering dikaitkan dengan diabetes, cedera pada bahu, atau imobilisasi yang lama.
Rotator Cuff adalah kelompok otot dan tendon yang mengelilingi sendi bahu, yang bertanggung jawab untuk menggerakkan dan menstabilkan lengan. Cedera pada rotator cuff, yang sering terjadi akibat cedera fisik atau penggunaan berlebihan, dapat berupa peradangan, robekan tendon, atau ketegangan otot. Cedera rotator cuff dapat menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan gerakan, terutama ketika Anda mengangkat atau memutar lengan.
Baca Juga : 5 Latihan Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff
Perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Meski keduanya dapat menyebabkan rasa sakit pada bahu, ada beberapa perbedaan frozen shoulder dan rotator cuff yang perlu Anda ketahui untuk membedakan keduanya:
1. Penyebab Utama
- Frozen Shoulder: Penyebab frozen shoulder sering kali tidak diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang berusia 40 hingga 60 tahun, dengan wanita lebih berisiko terkena. Frozen shoulder sering kali berkembang setelah periode imobilisasi bahu (misalnya, setelah cedera atau pembedahan), atau bisa juga terkait dengan kondisi medis seperti diabetes, masalah tiroid, atau penyakit jantung.
- Rotator Cuff: Cedera rotator cuff biasanya disebabkan oleh cedera fisik langsung (seperti jatuh) atau gerakan berulang yang melibatkan bahu, seperti dalam olahraga (misalnya tenis atau renang) atau pekerjaan yang melibatkan pengangkatan beban berat. Cedera rotator cuff lebih sering terjadi pada orang yang lebih aktif secara fisik, terutama mereka yang berusia lebih dari 40 tahun.
2. Gejala Utama
- Frozen Shoulder: Gejala utama frozen shoulder adalah kekakuan dan keterbatasan gerakan pada bahu, diikuti dengan rasa sakit yang semakin memburuk seiring waktu. Nyeri pada frozen shoulder biasanya terasa lebih parah pada malam hari dan saat melakukan gerakan tertentu. Namun, keterbatasan gerakan adalah ciri utama dari frozen shoulder, yang membuat penderita kesulitan menggerakkan lengan secara normal.
- Rotator Cuff: Gejala cedera rotator cuff lebih cenderung berupa nyeri, terutama saat mengangkat lengan atau melakukan gerakan yang melibatkan bahu. Rasa sakit sering terasa di bagian depan atau samping bahu dan dapat menjalar ke lengan. Kelemahan dan keterbatasan gerakan juga dapat terjadi, terutama ketika mengangkat atau memutar lengan.
3. Durasi dan Proses Pemulihan
- Frozen Shoulder: Proses pemulihan dari frozen shoulder cenderung lebih lama dan bertahap. Kondisi ini berkembang dalam tiga tahap: tahap pembekuan (rasa sakit dan kekakuan meningkat), tahap pembekuan (kekakuan maksimum), dan tahap pemulihan (pergerakan mulai membaik). Pemulihan bisa memakan waktu hingga 1-3 tahun, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.
- Rotator Cuff: Pemulihan dari cedera rotator cuff bervariasi tergantung pada tingkat cedera (peradangan, robekan kecil, atau robekan besar). Cedera ringan hingga sedang biasanya dapat pulih dalam beberapa minggu dengan pengobatan konservatif, seperti fisioterapi dan obat antiinflamasi. Namun, robekan tendon yang lebih besar mungkin memerlukan pembedahan dan pemulihan lebih lama.
4. Pemeriksaan dan Diagnosis
- Frozen Shoulder: Diagnosis frozen shoulder biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi keterbatasan gerakan pada bahu. Dokter juga dapat melakukan tes pencitraan, seperti rontgen atau MRI, untuk memastikan tidak ada masalah lain pada sendi bahu.
- Rotator Cuff: Diagnosis cedera rotator cuff sering melibatkan pemeriksaan fisik dan tes kekuatan untuk memeriksa otot dan tendon bahu. Tes pencitraan, seperti MRI atau USG, sering digunakan untuk melihat kerusakan pada tendon rotator cuff, seperti robekan atau peradangan.
Baca Juga : Bagaimana Fisioterapi Dapat Membantu Mengatasi Frozen Shoulder
Perawatan Terapi untuk Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Meskipun kedua kondisi tersebut mempengaruhi bahu, perawatan untuk frozen shoulder dan rotator cuff sedikit berbeda. Berikut adalah pendekatan perawatan untuk masing-masing kondisi:
1. Perawatan Frozen Shoulder
- Fisioterapi: Terapi fisik adalah pengobatan utama untuk frozen shoulder. Fisioterapis akan membantu Anda dengan latihan untuk meningkatkan rentang gerak dan fleksibilitas bahu. Latihan peregangan yang lembut dan penguatan otot-otot bahu sangat penting untuk pemulihan.
- Obat-obatan: Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) sering diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Injeksi kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mengurangi peradangan pada beberapa kasus.
- Pembedahan: Pada kasus yang lebih parah, prosedur pembedahan seperti manipulasi bahu di bawah pembiusan atau pembedahan arthroscopic dapat dilakukan untuk memecahkan jaringan yang menempel dan meningkatkan gerakan bahu.
2. Perawatan Rotator Cuff
- Fisioterapi: Fisioterapi adalah langkah pertama dalam pengobatan cedera rotator cuff, terutama untuk cedera ringan hingga sedang. Fisioterapis akan memberikan latihan penguatan dan peregangan untuk memperbaiki stabilitas dan fleksibilitas bahu.
- Obat-obatan: Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan adalah hal yang umum dilakukan. Jika rasa sakit tidak dapat dikendalikan, injeksi kortikosteroid dapat dipertimbangkan.
- Pembedahan: Jika cedera rotator cuff parah atau tidak membaik dengan pengobatan konservatif, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki tendon yang robek atau rusak.
Baca Juga : Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff
Bagaimana Membedakan Antara Frozen Shoulder dan Cedera Rotator Cuff ?
Salah satu ciri yang membedakan rotator cuff dan frozen shoulder adalah kemampuan Anda untuk mengangkat lengan . Jika anda masih dapat mengangkat lengan dan menggerakan sendi bahu anda walaupun sedikit secara mandiri, kemungkinan itu adalah cedera rotator cuff. Namun, jika anda sudah tidak dapat menggerakan sendi bahu anda dan rasanya nyeri sekali sehingga sulit menggerakan lengan, kemungkinan besar itu adalah frozen shoulder.
Pemulihan Cedera Rotator Cuff dan Frozen Shoulder Dengan Fisioterapi di NK Health?
Jika Anda sedang mencari cara untuk menyembuhkan cedera bahu anda baik cedera frozen shoulder maupun cedera rotator cuff, anda bisa melakukan fisioterapi di klinik fisioterapi NK Health. Dengan tim fisioterapis yang berpengalaman dan teknik yang terbukti efektif, klinik NK Health menawarkan perawatan yang dapat membantu anda kembali aktif dan bebas dari rasa sakit. Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Dengan memiliki head fisioterapi international DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist ( dari Universitas Melbourne ) with working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore. NK Health merupakan klinik fisioterapi terbaik di Jakarta dan saat ini memiliki 6 cabang lainnya yang sudah tersebar di Indonesia. Semua fisioterapis NK Health sudah dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan menyeluruh sebelum memberikan penilaian yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami juga terus mengembangkan keterampilan fisioterapi melalui program pelatihan yang berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.
Jangan biarkan nyeri pada bahu menghalangi aktivitas Anda. Segera hubungi NK Health dan dapatkan perawatan fisioterapi yang aman, efektif, dan profesional untuk pemulihan yang lebih cepat.
JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT