fbpx

Oahraga dapat menurunkan kadar kolestrol?

kolestrol dan berolahraga

kolestrol dan berolahraga

Kita mungkin sering mendengar pepatah mengatakan berolahraga secara rutin membuat tubuh kita menjadi sehat, dan bisa mencegah penyakit seperti diabetes dan kolestrol. Namun apakah hal ini benar? 

Pertama kita samakan konsep dulu apa itu kolestrol. Kolestrol adalah transporter lemak dalam darah, artinya semakin banyak lemak dalam tubuh kita akibat konsumsi makanan yang tidak sehat dalam jumlah besar, semakin tinggi kadar kolestrol darah kita. Jadi jika ingin menurunkan kolestrol, Langkah pertama adalah menurunkan kadar lemak darah kita. 

Jadi mari kita Kembali ke pertanyaan utama, apakah berolahraga dapat menurunkan kadar kolestrol? Untuk menjawab pertanyaan ini prinsipnya adalah “Kita tidak bisa berolahraga untuk mengalahkan diet yang buruk atau you cannot outrun a bad diet” Sebagai contohnya, olahraga jogging selama 30 menit bisa membakar 100 kalori, dan 100 kalori itu sama saja dengan satu kaleng kopi atau tiga buah biscuit yang anda makan. 

Jadi jika kita ingin menurunkan kadar lemak tubuh dengan berolahraga, pertama mulailah dari makan yang benar. Prinsipnya adalah “calories in = calories out”, berolahraga akan meningkatkan jumlah kalori yang akan kita bakar, tetapi tidak ada gunanya bila kita tidak mulai dengan diet yang benar terlebih dahulu. Jadi mulailah dari sana sebelum kita mulai untuk berolahraga, terutama dengan mengurangi makanan manis yang dapat diubah menjadi lemak dan meningkatkan kadar kolestrol kita. 

Pertanyaan kedua adalah olahraga macam apa yang kita butuhkan. Olahraga yang lebih baik adalah olahraga yang membentuk massa otot (weightbearing) dibandingkan olahraga yang sifatnya hanya membakar lemak (cardio). Berikut adalah alasannya di bawah ini:

Pertama kalau kita melakukan olahraga angkat beban, massa otot kita akan meningkat, semakin besar massa otot, semakin banyak kalori yang kita butuhkan sehari-hari, jadi cadangan makanan yang disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak akan semakin sedikit. Sementara cardio hanya membakar lemak tanpa meningkatkan massa otot, sehingga tidak akan meningkatkan kalori output kita diluar olahraga tersebut. 

Yang kedua olahraga weightbearing bersifat progresif, dan kita bisa melihat bahwa kita bertambah kuat. Contohnya hari ini saya bisa mengangkat 10kg dan sebulan kemudian saya bisa 20 kg. Hal ini tentu akan memuaskan dibandingkan dengan olahraga cardio yang terkesan seperti wajib, misalnya saya terpaksa lari pagi kalau tidak saya akan menjadi gemuk.

Jadi olahraga tentu dapat menurunkan kadar lemak dan kolestrol darah, tapi sekali lagi, mulailah dahulu dengan diet yang benar, baru pilihlah olahraga yang tepat yang bisa anda lakukan secara konsisten. Perlu diingat, mengendalikan gula, tekanan darah, lemak dan kolestrol adalah gaya hidup, jadi tidak ada gunanya jika anda melakukan ini hanya saat anda mendapat rapor merah karena kadar kolestrol anda tinggi. Semoga bermanfaat.

baca juga artikel dibawah:

KLINIK FISIOTERAPI BEKASI – PUSPA HUSADA (puspa-husada.com)

FISIOTERAPI TERBAIK JAKARTA

KLINIK FISIOTERAPI JAKARTA

KLINIK BPJS TINGKAT 1 JAKARTA BARAT: NKHEALTH

KLINIK FISIOTERAPI BEKASI: PUSPA HUSADA

KLINIK FISIOTERAPI JAKARTA BARAT

KLINIK VAKSIN JAKARTA

KLINIK FISIOTERAPI JAKARTA

Kirim Pesan