
Cedera bahu merupakan masalah yang sering dialami oleh banyak orang, baik karena aktivitas olahraga, kecelakaan, atau penggunaan bahu secara berlebihan. Cedera bahu bisa karena adanya kerusakan pada otot, sendi, tendon, dan tulang bahu akibat benturan atau gerakan yang berulang. Pada umumnya, cedera bahu bersifat ringan, tetapi tetap perlu cepat ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi. Cedera pada area ini bisa sangat mengganggu, terutama bagi mereka yang aktif bergerak. Ada berbagai cara mengatasi cedera bahu yang dapat mempercepat proses pemulihan dan mengurangi rasa sakit. Mari simak lebih lanjut!
BOOKING SESI FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI KLINIK FISIOTERAPI NK HEALTH TERDEKAT
Macam-Macam Cedera Bahu
Bahu adalah sendi yang kompleks dan sangat fleksibel, tetapi juga rentan terhadap cedera. Beberapa macam cedera bahu yang umum terjadi antara lain:
1. Rotator Cuff Tear
Cedera rotator cuff terjadi ketika salah satu atau lebih dari empat tendon dan otot yang mengelilingi sendi bahu robek atau mengalami kerusakan. Cedera ini sering terjadi akibat gerakan berulang seperti pada olahraga atau pekerjaan yang melibatkan angkat berat, seperti tenis atau olahraga renang. Gejala cedera rotator cuff yang paling umum adalah nyeri bahu yang intens, terutama saat mengangkat lengan, serta kelemahan pada lengan yang terpengaruh.
2. Frozen Shoulder
Cedera frozen shoulder atau dikenal juga dengan istilah adhesive capsulitis, adalah kondisi yang menyebabkan sendi bahu menjadi sangat kaku dan menyakitkan, membatasi gerakan sendi secara signifikan. Kondisi ini berkembang secara bertahap, dimulai dengan rasa sakit ringan yang semakin memburuk, diikuti dengan pembentukan jaringan ikat di sekitar sendi bahu yang membatasi gerakan. Frozen shoulder lebih sering terjadi pada wanita berusia 40–60 tahun, serta pada orang yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, stroke, dan yang jarang menggerakkan bahu setelah cedera atau operasi. Penderita frozen shoulder biasanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengenakan pakaian atau mengangkat tangan. Penyembuhan dari kondisi ini bisa memakan waktu beberapa bulan hingga tahun.
3. Shoulder Impingement
Cedera shoulder impingement terjadi ketika tendon dari rotator cuff atau bursa bahu terjepit antara bagian atas tulang humerus dan bagian atas soket bahu (akromion). Kondisi ini menyebabkan nyeri bahu yang tajam, terutama saat mengangkat lengan ke atas atau melakukan gerakan tertentu. Impingement biasanya berkembang secara bertahap dan seringkali disebabkan oleh gerakan berulang yang menempatkan tekanan berlebihan pada sendi bahu, seperti pada olahraga overhead (bola voli, basket) atau pekerjaan yang memerlukan gerakan mengangkat tangan di atas kepala. Jika tidak ditangani, impingement bisa menyebabkan robekan rotator cuff.
4. Bahu Terkilir (Dislocation)
Bahu keluar dari posisinya yang normal, biasanya akibat trauma atau kecelakaan seperti jatuh atau benturan keras yang menyebabkan pergeseran tulang bahu. Kondisi bahu yang terkilir atau dislocation bahu terjadi ketika tulang humerus keluar dari soket sendi bahu. Setelah dislokasi, biasanya ligamen dan tendon di sekitar sendi bahu mengalami kerusakan, yang membuat bahu lebih rentan terhadap dislokasi berulang jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Fraktur Bahu
Fraktur bahu mengacu pada patahnya tulang yang ada di bahu, termasuk tulang klavikula (tulang selangka), tulang belikat (scapula), atau tulang humerus. Cedera fraktur ini sering disebabkan oleh cedera trauma, seperti kecelakaan mobil atau jatuh langsung ke bahu. Cedera ini bisa sangat menyakitkan, menyebabkan kesulitan untuk menggerakkan lengan atau bahu, serta pembengkakan dan memar yang terlihat. Pengobatan fraktur bahu bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis fraktur, dengan beberapa kasus memerlukan pembedahan untuk penyembuhan yang lebih baik.
Setiap jenis cedera bahu membutuhkan pendekatan dan penanganan yang berbeda. Mengatasi cedera bahu dengan cepat memerlukan tindakan medis yang tepat, termasuk terapi yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
Baca juga : Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff
Cara Mengatasi Cedera Bahu dengan Cepat
Ada berbagai cara mengatasi cedera bahu yang dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi nyeri pada bahu. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk mengatasi cedera bahu secara cepat:
- Penerapan Es atau Dingin (Ice Therapy): Segera setelah cedera, kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan. Terapkan es selama 15-20 menit setiap beberapa jam dalam 48 jam pertama.
- Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAIDs): Obat seperti ibuprofen dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri, mempercepat pemulihan pada tahap awal.
- Istirahat dan Hindari Penggunaan Berlebihan: Cobalah untuk tidak menggerakkan bahu yang cedera dalam posisi yang memperburuk kondisi. Memberikan waktu istirahat yang cukup pada bahu sangat penting untuk proses pemulihan.
- Konsultasi dengan Fisioterapis: Fisioterapi adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi cedera bahu dengan cepat. Seorang fisioterapis dapat memberikan program rehabilitasi yang disesuaikan dengan jenis cedera bahu yang alami.
Baca juga : Perbedaan Cedera Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Cara Mengatasi Cedera Bahu dengan Fisioterapi
Fisioterapi adalah metode yang sangat efektif dan cepat untuk membantu mengatasi cedera bahu, baik dalam proses penyembuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Fisioterapi menawarkan pendekatan yang lebih terarah dengan pemanfaatan berbagai teknik dan modalitas untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas bahu. Berikut ini langkah-langkah fisioterapi dalam mengatasi cedera bahu anda:
1. Assessment (Penilaian)
Setiap sesi fisioterapi dimulai dengan penilaian untuk mengetahui kondisi cedera. Fisioterapis akan mengevaluasi jenis cedera bahu yang dialami, tingkat keparahan, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses penyembuhan.
2. Manual Terapi
Fisioterapis menggunakan teknik manual untuk memanipulasi sendi dan jaringan lunak di sekitar bahu yang cedera. Teknik ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan rentang gerak, dan memperbaiki fungsi sendi bahu.
3. Penggunaan Modalitas Alat Terapi
Penggunaan modalitas alat terapi digunakan untuk mendukung proses penyembuhan dan meredakan nyeri pada bahu yang cedera. Beberapa jenis alat terapi yang umumnya digunakan dalam penanganan fisioterapi cedera bahu antara lain:
- TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation): TENS menggunakan impuls listrik untuk merangsang saraf dan mengurangi rasa sakit dengan menghalangi sinyal nyeri ke otak. Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah, mempercepat penyembuhan, dan efektif untuk nyeri akut atau kronis, seperti pada cedera rotator cuff atau frozen shoulder.
- Ultrasound: Alat ultrasound menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menembus jaringan dalam, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan jaringan lunak yang terluka. Terapi ini bermanfaat pada cedera rotator cuff, frozen shoulder, dan impingement, serta membantu mengatasi jaringan parut.
- Dry Needling: Dry needling melibatkan penggunaan jarum tipis yang dimasukkan ke titik-titik nyeri pada otot untuk mengurangi ketegangan dan nyeri. Teknik ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan nyeri otot, sangat efektif untuk shoulder impingement atau muscle strain.
- MWD (Microwave Diathermy): MWD menggunakan gelombang mikro untuk menghasilkan panas yang menembus jaringan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, meredakan ketegangan otot, dan mempercepat pemulihan. Terapi ini efektif untuk mengatasi cedera bahu kronis seperti frozen shoulder atau shoulder impingement.
- ESWT (Extracorporeal Shock Wave Therapy): ESWT menggunakan gelombang kejut untuk merangsang penyembuhan cedera tendon atau jaringan kronis. Terapi ini meningkatkan aliran darah, mempercepat regenerasi sel, dan mengurangi rasa sakit, sering digunakan pada tendonitis atau cedera rotator cuff.
4. Terapi Latihan
Terapi latihan adalah bagian penting dalam rehabilitasi cedera bahu, di mana tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan kekuatan otot, meningkatkan fleksibilitas, dan menstabilkan sendi bahu. Latihan-latihan ini dirancang secara spesifik untuk memperkuat otot-otot rotator cuff, meningkatkan kestabilan sendi bahu, serta memperbaiki koordinasi dan kontrol gerakan. Latihan penguatan ini sangat penting untuk menghindari cedera ulang setelah pemulihan. Selain itu, terapi latihan juga membantu meningkatkan rentang gerak bahu yang mungkin terpengaruh oleh kondisi seperti frozen shoulder. Terapi latihan yang tepat dapat membantu mencegah kekakuan dan memberikan kontrol yang lebih baik saat melakukan aktivitas sehari-hari atau olahraga.
Baca juga : Klinik Fisioterapi Jakarta Terbaik dan Terdekat
Mengatasi Cedera Bahu di Klinik Fisioterapi NK Health
Jika anda mengalami cedera bahu dan ingin mendapatkan penanganan yang efektif, klinik fisioterapi NK Health adalah tempat yang tepat untuk Anda. Di klinik NK Health anda akan mendapatkan layanan fisioterapi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik cedera anda, dari penilaian awal hingga terapi lanjutan untuk pemulihan maksimal. Klinik NK Health telah berdiri sejak tahun 2015 dan berpengalaman melayani lebih dari 100 ribu pasien.
Dengan tim fisioterapis berpengalaman, NK Health menggunakan berbagai alat terapi canggih dan teknik manual yang terbukti efektif untuk mengatasi berbagai jenis cedera bahu. Terapi di klinik ini membantu mengurangi nyeri, meningkatkan pergerakan, dan mempercepat pemulihan, menjadikan Anda lebih cepat kembali ke aktivitas sehari-hari.
Salah Satu Testimoni Pasien Klinik NK Health
Lokasi Klinik Fisioterapi NK Health
BOOKING SESI FISIOTERAPI CEDERA TENDON LUTUT ANDA SEKARANG

