Karies merupakan kondisi pemicu terjadinya kerusakan gigi yang sering terjadi. Pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan pengangkatan plak melalui sikat gigi secara teratur. Pasien yang tidak dapat menggosok gigi secara teratur dapat menggunakan obat kumur untuk mengendalikan karies gigi. Penggunaan obat kumur antiseptik bermanfaat menjaga kebersihan rongga mulut dan gigi karena dapat menjangkau area yang sulit.
Penyebab Karies Gigi
Kerusakan gigi terjadi ketika bakteri (Streptococcus Mutans) ada didalam mulut menghasilkan asam dari gula yang kita makan dan melarutkan lapisan enamel pada gigi. Kerusakan gigi -> memicu infeksi.
Karies gigi memiliki angka kejadian yang tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang. Meski dapat dicegah dengan menjaga kebersihan mulut dan penggunaan fluoride, kondisi ini tetap menjadi masalah yang belum dapat ditangani, terutama di negara berkembang.
Lebih baik mencegah daripada mengobati!
Mencegah pembentukan karies dapat dilakukan secara lebih sederhana dan relatif lebih murah daripada menunggu sampai gigi mengalami kerusakan, karena perawatan karies membutuhkan perawatan yang intensif dengan biaya yang relatif lebih mahal. Pada sebagian besar kasus, kerusakan gigi dapat dicegah dengan melakukan berbagai hal seperti menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, mengurangi asupan konsumsi gula, dan mengkonsumsi air minum yang mengandung fluoride.
Fungsi Obat Kumur Antiseptik
Penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan obat kumur antiseptik dapat menghilangkan bau mulut secara efektif serta mencegah munculnya berbagai penyakit periodontal. Penggunaan obat kumur untuk pencegahan karies gigi pada anak-anak merupakan metode profilaksis yang relatif lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan tindakan pencegahan karies gigi lainnya. Penelitian juga menunjukkan efektivitas penggunaan obat kumur dapat mengurangi jumlah bakteri penyebab karies gigi jika digunakan secara rutin selama satu tahun.
Obat kumur tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 6 tahun karena refleks menelan belum berkembang dengan baik, sehingga memicu efek samping seperti mual, muntah, dan keracunan (karena kandungan alkohol dalam beberapa obat kumur).
Cara Kerja Antiseptik
Obat kumur antiseptik seperti chlorhexidine memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas yang efektif melawan bakteri Gram-positive dan Gram-negative termasuk bakteri aerob dan anaerob, ragi, jamur dan virus. Secara umum, obat kumur antiseptik bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri, spora dan jamur di dalam rongga mulut.
Selain itu, kandungan chlorhexidine dalam obat kumur antiseptik tidak berinteraksi dengan enzim atau reseptor mikroba sehingga tidak tidak menyebabkan terjadinya resistensi dari organisme yang dapat menyebabkan masalah gigi dan rongga mulut.
Kesimpulan
Obat kumur antiseptik dapat digunakan sesuai dengan indikasi yang ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan. Obat kumur antiseptik terbukti dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut dengan mengurangi jumlah bakteri yang berkembang di dalamnya.
Namun yang perlu Anda ketahui, penggunaan obat kumur harus dibatasi pada periode waktu tertentu tergantung pada lesi yang ada dan hanya digunakan sebagai tambahan untuk tindakan kontrol plak secara mekanis (menyikat gigi dan flossing). Selain itu penggunaan jangka panjang obat kumur berbasis alkohol perlu dihindari untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan.