Pemeriksaan Cepat untuk Deteksi HIV : HIV pertama kali diketahui tahun 1981 oleh CDC (centre of disease control and prevention) saat beberapa gejala anehh terjadi pada beberapa pria sehat di Amerika yang mengindikasikan bahwa sistem imun tidak bekerja.
Sebelumnya jangan lupa Mampir ke :
Klinik Fisioterapi di Jakarta , Klinik Fisioterapi Jakarta Barat, klinik Fisioterapi di Jakarta Utara
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah kondisi terparah dari penyakit HIV, ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti berbagai Infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda.
Bagaimana Penularan HIV?
Seseorang tidak akan mudah dapat tertular HIV, jika memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Seseorang yang terinfeksi virus HIV seringkali tidak menunjukkan gejala di waktu awal infeksi. Kondisi ini dapat bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sampai dapat memunculkan gejala.
Ada istilah masa jendela / window period, yaitu waktu bagi virus HIV yang masuk ke dalam tubuh untuk berkembang biak dan menghasilkan antibodi. Masa jendela umumnya terjadi antara 7-12 minggu setelah penularan. Dalam waktu ini virus HIV bisa saja terdeteksi maupun belum terdeteksi.
Oleh sebab itu pemeriksaan HIV perlu dilakukan selama jangka waktu 90 Hari untuk memastikan antibodi tersebut dalam jumlah yang cukup sehingga dapat terdeteksi dengan pemeriksaan.
Mengapa Memeriksakan HIV begitu penting?
HIV perlu segera diperiksakan bila sudah terasa gejalanya. Gejala infeksi HIV yang kerap muncul ialah demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, dan penurunan berat badan drastis. Namun, alangkah baiknya bila HIV diperiksakan secara dini meski belum merasakan gejalanya. Melakukan tes HIV sejak dini berarti memungkinkan diri untuk mengendalikan kesehatan diri sendiri.
Dengan memeriksakan HIV sejak awal, Anda bisa segera mengakses pengobatan Anti Retro Viral (ARV) untuk menekan perkembangan virus HIV dalam tubuh. Menunda pengobatan akan membuat virus terus merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan penderita terserang AIDS.
Deteksi Dini HIV denganPemeriksaan Cepat untuk Deteksi HIV
Untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi HIV, Anda bisa melakukan nya melalui tes darah. Periksakan status HIV Anda di dokter atau klinik. Bahkan, saat ini Anda dapat mendeteksi secara dini dengan One Step HIV TEST. Alat tersebut dapat membaca status HIV melalui sample darah dalam 10-15 Menit.
Cara Memeriksakan HIV
Alat deteksi HIV ini bisa menjadi deteksi awal yang bekerja secara kualitatif. Namun perlu diingat hasil dari pemeriksaan yang dilakukan ini harus ditindaklanjuti dengan hasil laboratorium. Berikut cara penggunaan ONE STEP:
- Buka kemasan ONE STEP test Device
- Buka kemasan alcohol prep pad dan usapkan pada jari yang hendak diambil sampel darahnya. Pengambilan darah bisa menggunakan jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis
- Buka tutup lancet dan arahkan pada jari yang sudah diusap alcohol prep pad sebelumnya. Tekan lancet sampai jari mengeluarkan titik darah
- Arahkan pippete plastic ke jari yang sudah mengeluarkan titik darah. Pencet pangkal pippete dan sedot darah yang keluar. Setelah sampel darah berhasil diambil, tutup luka menggunakan plester
- Siapkan cassete, teteskan satu tetes darah di area yang bertuliskan huruf S
- Siapkan cairan buffer, gunting ujungnya dan teteskan satu tetes pada cassete yang bertuliskan huruf S.
- Kemudian tunggu hasil dalam 10-15 menit, dan tidak disarankan membaca hasil setelah 20 menit.
- Kemudian, lihat Test HIV dengan melihat garis yang muncul di area C T.
KESIMPULAN
HIV merupakan virus yang dapat menyerang system kekebalan. Salah satu deteksi dini adalah dengan pemeriksaan status HIV Anda. Untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi HIV, Anda bisa melakukannya melalui tes darah dengan alat One Step yaitu Pemeriksaan Cepat untuk Deteksi HIV Test ini hanya sebagai screening awal, Anda perlu bijak dalam menanggapi hasil yang muncul. Jika hasilnya positif, bukan berarti Anda pasti terinfeksi HIV, begitu pula jika hasilnya negatif, diperlukan pengujian tambahan di laboratorium untuk memastikan hasil.
Our Youtube Chanel :