Rekomendasi Klinik Fisioterapi dr. Yeremia Tatang, Sp.S

Direkomendasikan untuk fisioterapi oleh dokter yeremia tatang ?

Kami adalah klinik fisioterapi yang bekerja sama dan memberikan laporan perkembangan pasien yang terintegrasi kepada dokter yeremia tatang SpS.

dr. Yeremia Tatang, Sp.S adalah dokter spesialis saraf yang berfokus menangani masalah saraf kejepit atau penyakit yang memengaruhi sistem saraf. Seperti penyakit Saraf Kejepit, Alzheimer, Parkinson, Kejang, Dimensia, Cedera otak, Stroke, dll

dr yeremia tatang

Rekomendasi Klinik Fisioterapi Oleh dokter Yeremia Tatang

Seorang Dokter Spesialis Saraf dengan pengalaman lebih dari 2 tahun. dr. Yeremia di berpraktek di Mayapada Hospital Kuningan sebagai Dokter Spesialis Saraf. Adapun layanan yang diberikan oleh beliau meliputi Konsultasi Penyakit Saraf.

dr. Yeremia Tatang menamatkan pendidikan Kedokteran Spesialis Saraf di Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2016 dan telah mengikuti Pelatihan International Stroke di Royal Hospital Melbourne, Australia pada tahun 2014

Fisioterapi memainkan peran penting dalam pemulihan dan rehabilitasi pasien yang telah mengalami stroke ringan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan fungsi fisik, mobilitas, dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa terapi dan pendekatan umum yang digunakan dalam fisioterapi untuk pemulihan stroke ringan:

1. Penilaian dan Penetapan Tujuan

  • Penilaian Awal: Fisioterapis melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan fisik, keterbatasan, dan kebutuhan spesifik pasien.
  • Penetapan Tujuan: Tujuan pribadi ditetapkan berdasarkan penilaian, dengan fokus pada peningkatan mobilitas, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi.

2. Latihan Penguatan

  • Latihan Resistensi: Latihan yang menargetkan otot-otot yang melemah untuk meningkatkan kekuatan.
  • Latihan Fungsional: Aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kekuatan yang diperlukan untuk tugas sehari-hari, seperti latihan duduk-berdiri atau mengangkat benda.

3. Pelatihan Mobilitas

  • Pelatihan Gait: Teknik dan latihan untuk meningkatkan kemampuan berjalan, termasuk penggunaan treadmill, parallel bars, atau alat bantu jika diperlukan.
  • Latihan Rentang Gerak: Latihan untuk mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas sendi dan mencegah kekakuan.

4. Latihan Keseimbangan dan Koordinasi

  • Latihan Keseimbangan: Latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh, seperti berdiri dengan satu kaki atau menggunakan balance boards.
  • Latihan Koordinasi: Aktivitas untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan dan kontrol motorik, seperti menangkap dan melempar bola.

5. Kondisi Aerobik dan Kardiovaskular

  • Latihan Aerobik: Aktivitas rendah dampak seperti berjalan, bersepeda, atau berenang untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan daya tahan secara keseluruhan.

6. Pelatihan Fungsional

  • Pelatihan Tugas Spesifik: Melatih tugas-tugas yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti berpakaian, merawat diri, atau memasak.
  • Program Latihan di Rumah: Rutin latihan yang disesuaikan untuk pasien lakukan di rumah guna memperkuat manfaat dari sesi terapi.

7. Pendidikan Neuromuskular

  • Teknik untuk Melatih Ulang Otak: Latihan yang mempromosikan neuroplastisitas, membantu otak membentuk koneksi dan jalur baru.
  • Constraint-Induced Movement Therapy (CIMT): Mendorong penggunaan anggota tubuh yang terkena dengan membatasi penggunaan anggota tubuh yang tidak terkena.

8. Alat Bantu dan Peralatan Adaptif

  • Penyediaan dan Pelatihan: Memperkenalkan dan melatih pasien untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat, walker, atau alat ortotik untuk membantu mobilitas dan kemandirian.

9. Pendidikan dan Manajemen Mandiri

  • Edukasi Pasien dan Keluarga: Mengajarkan pasien dan pengasuh mereka tentang stroke, pemulihan, dan strategi untuk mengelola gejala dan mencegah stroke di masa depan.
  • Modifikasi Gaya Hidup: Panduan tentang pilihan gaya hidup sehat, termasuk diet, olahraga, dan penghentian merokok.

10. Pendekatan Multidisiplin

  • Kolaborasi: Bekerja sama dengan profesional kesehatan lain seperti terapis okupasi, terapis wicara, dan dokter untuk memberikan perawatan yang komprehensif.

Pemantauan dan Penyesuaian Reguler

  • Pelacakan Kemajuan: Memantau kemajuan pasien secara terus-menerus dan menyesuaikan rencana perawatan sesuai kebutuhan untuk memastikan pemulihan optimal.

Intervensi fisioterapi yang dini dan konsisten sangat penting untuk memaksimalkan pemulihan dan meminimalkan kecacatan jangka panjang setelah stroke ringan

point no 6 Kemajuan terkini dalam fisioterapi untuk pemulihan stroke ringan berfokus pada teknik dan teknologi inovatif untuk meningkatkan hasil rehabilitasi. Berikut adalah beberapa teknik terapi terbaru:

1. Terapi Berbantuan Robot

  • Perangkat Robotik: Perangkat ini membantu gerakan berulang, membantu meningkatkan fungsi motorik dan kekuatan. Contohnya termasuk eksoskeleton robotik untuk berjalan dan lengan robotik untuk rehabilitasi anggota tubuh atas.

2. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

  • Lingkungan VR/AR: Lingkungan imersif ini menyediakan setting yang menarik dan memotivasi untuk latihan rehabilitasi, meningkatkan keterampilan motorik dan fungsi kognitif melalui tugas dan permainan interaktif.

3. Terapi Cermin

  • Kotak Cermin: Teknik ini menggunakan cermin untuk menciptakan ilusi gerakan pada anggota tubuh yang terkena dengan mencerminkan gerakan anggota tubuh yang tidak terkena, yang dapat membantu melatih ulang otak dan meningkatkan fungsi motorik.

4. Functional Electrical Stimulation (FES)

  • Stimulasi Listrik: FES melibatkan penerapan arus listrik ke otot yang terkena untuk merangsang gerakan dan meningkatkan kekuatan serta koordinasi otot.

5. Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)

  • Stimulasi Otak Non-Invasif: TMS menggunakan medan magnet untuk merangsang area tertentu di otak, mempromosikan neuroplastisitas dan membantu pemulihan motorik.

6. Pelatihan Eksoskeleton

  • Eksoskeleton yang Dapat Dipakai: Perangkat ini memberikan dukungan dan membantu gerakan, terutama pada kaki, untuk meningkatkan kemampuan berjalan dan fungsi anggota tubuh bawah.

7. Constraint-Induced Movement Therapy (CIMT)

  • Penggunaan Intensif Anggota Tubuh yang Terkena: Terapi ini melibatkan pembatasan penggunaan anggota tubuh yang tidak terkena untuk mendorong penggunaan anggota tubuh yang terkena, mempromosikan neuroplastisitas dan peningkatan fungsional.

8. Pelatihan Berbasis Tugas

  • Latihan Tugas Spesifik: Fokus pada praktik tugas fungsional yang bermakna bagi kehidupan sehari-hari pasien, meningkatkan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas ini secara mandiri.

9. Re-edukasi Sensori

  • Stimulasi Sensorik: Teknik yang meningkatkan umpan balik sensorik dan persepsi, seperti latihan diskriminasi tekstur, untuk meningkatkan fungsi sensorik dan kontrol motorik.

10. Biofeedback

  • Umpan Balik Waktu Nyata: Menggunakan sensor untuk memberikan umpan balik waktu nyata tentang fungsi fisiologis, seperti aktivitas otot atau pola gerakan, membantu pasien menyesuaikan dan meningkatkan gerakan mereka.

11. Terapi Akuatik

  • Latihan di Air: Latihan yang dilakukan di air mengurangi dampak pada sendi dan memberikan resistensi, meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan mobilitas.

12. Citra Motorik dan Latihan Mental

  • Pelatihan Kognitif: Melibatkan latihan mental gerakan tanpa pelaksanaan fisik, yang dapat mengaktifkan jalur saraf dan meningkatkan fungsi motorik.

13. Pelatihan Bimanual

  • Menggunakan Kedua Anggota Tubuh: Latihan yang melibatkan penggunaan anggota tubuh yang terkena dan tidak terkena secara bersamaan untuk meningkatkan koordinasi dan penggunaan fungsional anggota tubuh yang terkena.

14. Neurofeedback

  • Antarmuka Otak-Komputer: Teknik yang melatih pasien untuk mengontrol pola gelombang otak tertentu untuk meningkatkan fungsi kognitif dan motorik.

15. Kinesio Taping

  • Perekat Terapeutik Elastis: Aplikasi pita elastis untuk memberikan dukungan, mengurangi nyeri, dan meningkatkan fungsi otot serta sirkulasi.

16. Teknik Re-edukasi Neuromuskular

  • Latihan Lanjutan: Teknik yang fokus pada melatih ulang sistem saraf untuk meningkatkan pola gerakan, seperti proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF).

Teknik-teknik ini, sering digunakan dalam kombinasi, menawarkan pendekatan komprehensif untuk rehabilitasi stroke, memanfaatkan teknologi dan penelitian terbaru untuk memaksimalkan hasil pemulihan.

BAGAIMANA CARA RESERVASI DI KLINIK FISIOTERAPI NKHEALTH ?

Kamu tidak perlu bingung untuk reservasi di Klinik NK Health, karena reservasi dapa dilakukan dengan mudah cukup dengan chat kami dan menentukan penjadwalan yang tersedia, kemudian kamu dapat langsung menunjungi klinik kami untuk konsultasi fisioterapi pada kunjungan pertama. Segera kunjungi Klinik NK health Jakarta.